Liputan6.com, Mekah - Layanan bus salawat berhenti sementara mulai Minggu (27/8/2017), pukul 12.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Berhentinya layanan sementara ini ikut berdampak pada kepadatan jemaah haji di Masjidil Haram.
Jelang masuk waktu Zuhur, suasana Masjidil Haram nampak lebih sepi dari hari-hari sebelumnya. Tampak hanya ada beberapa bus saja yang menurunkan maupun menaikan jemaah calon haji di terminal Mahbas Jin.
“Suasana thawaf pun nampak lebih sepi dari hari-hari biasanya. Penumpukan hanya terjadi di rukun Hajar Aswad tempat dimulainya thawaf, seiring berkumpulnya jemaah yang ingin mencium Hajar Aswad,” kata Syamsudin, salah satu jemaah asal Jakarta yang tinggal di pemondokan wilayah Mahbaz Jin.
Advertisement
Syamsudin mengaku berangkat dari pemondokan sekitar jam 10.00 WAS, untuk salat Zuhur berjamaah di Masjidil Haram, dengan berjalan kaki. Hotel tempat menginap Syamsudin di Mahbas Jin terbilang dekat, hanya berjarak 2 km ke Masjidil Haram.
Jalan kaki juga dimungkinkan karena jalurnya melalui terowongan sehingga tidak terkena panas matahari. Dua puluh menit berjalan, Syamsudin tiba di Masjidil Haram. “Saat ini saya masih di Masjid untuk menunggu jemaah Asar,” ujarnya.
Syamsudin tahu kalau layanan bus shalawat sudah dihentikan sejak pukul 12.00 WAS, sehingga dirinya akan pulang dengan moda transportasi umum yang ada di sekitar Masjidil Haram.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Bus Salawat
Karena alasan kepadatan di Kota Mekah dan persiapan pergerakan jemaah ke Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina), layanan bus salawat dihentikan sementara mulai siang ini. Layanan bus yang mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram akan kembali beroperasi pada 6 September mendatang, usai puncak haji.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sejak beberapa hari terakhir mengeluarkan imbauan agar jemaah beristirahat di pemondokan guna mempersiapkan stamina jelang wukuf di Arafah.
Advertisement