Dirdik Aris Budiman Minta Selamatkan KPK, Ini Respons Pimpinan

Direktur Penyidikan KPK Brigjen Aris Budiman, mengakui adanya friksi di internal penyidik KPK.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 31 Agu 2017, 03:15 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2017, 03:15 WIB
KPK Tetapkan Mantan Ketua BPPN Sebagai Tersangka- Basaria Panjaitan-Jakarta- Helmi Afandi-20170425
Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan memberikan keterangan pers di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (25/4). KPK menetapkan Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Syafruddin Arsyad Temenggung sebagai tersangka. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan menilai, pernyataan Direktur Penyidik (Dirdik) KPK Brigjen Pol Aris Budiman di hadapan Pansus Hak Angket agar semua pihak menyelamatkan KPK adalah wajar.

"Saya kira kita sama-sama selamatkan KPK. Saya pikir semua masyarakat Indonesia selamatkan KPK," ujar Basaria di Gedung KPK, Kuningan Persada, Jakarta, Rabu (30/8/2017).

Namun Basaria mengaku tak tahu maksud lain di balik pernyataan yang keluar dari mantan Wadir Tipikor Bareskrim Polri tersebut.

"Kalau imbauan tersebut ada, mungkin ada sesuatu. Kan kita tak tahu apa yang dibenak kepalanya," kata Basaria.

Menurut Basaria, meski Aris memiliki pernyataan dan pandangan yang berbeda dengan pimpinan KPK, hal tersebut tak akan menjadi persoalan berarti. Malah, menurut dia, internal lembaga antirasuah masih sehat.

"Sehat kok. Di antara 1.000 orang enggak mungkin memiliki pemikiran yang sama. Pasti ada lah satu dua (beda pendapat).‎ Menurut kami ini semua masih bisa diselesaikan," terang Basaria.‎

 

Saksikan video di bawah ini:


Friksi di KPK

Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (Dirdik KPK) Brigjen Aris Budiman, mengakui adanya friksi--perpecahan akibat perbedaan pendapat--di tubuh penyidik lembaga antirasuah itu. Friksi tersebut, menurut Aris, dimulai ketika ia diangkat menjadi penyidik di KPK.

"Bagi saya seorang direktur, saya butuh penyidik dan sebagainya, beberapa kali saya mengusulkan untuk merekrut penyidik, sudah rapat di kedeputian," ujar Aris di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa malam, 29 Agustus 2017.

Akhirnya, kata Aris, dikabulkanlah perekrutan penyidik. Penyidik baru tersebut berasal dari Polri dan penyidik internal yang diangkat KPK sendiri. Meski terbagi dua kelompok, tidak terjadi gap.

"Sebenarnya bukan geng, kami semuanya penyidik KPK, walau berasal dari Polri dan diangkat KPK sendiri. Saya tidak ingin mengatakan itu geng, tapi ada kesulitan-kesulitan tertentu yang saya alami, terkait dengan pelaksanaan tugas saya dan kelihatannya ini akan mengganggu," papar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya