Liputan6.com, Jakarta - DPR kembali menggelar rapat paripurna. Meski molor hingga lebih dari dua jam, paripurna yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan ini dihujani interupsi anggota dewan begitu baru dibuka.
Interupsi dimulai dari Wakil Ketua Komisi II DPR Al Muzzammil Yusuf. Ia menyampaikan keprihatinannya terhadap apa yang terjadi pada muslim Rohingya di Myanmar.
Baca Juga
"Fenomena di sana secara kemanusiaan sangat berat," ujar Muzammil saat interupsi dalam paripurna di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (31/8/2017).
Advertisement
Menurutnya, pada hari ini atas perintah dan amanat konstitusi kita yang anti-penjajahan, maka kita haruslah berperan aktif dalam kemanusiaan.
"Undang-Undang Dasar (UUD) kita mengamanatkan tentang HAM dan khususnya kaum muslim. Hari ini Idul Adha hari yang sangat dimuliakan, doa yang sangat dikabulkan," kata dia.
Muzammil mengaku, empat fraksi di DPR sepakat akan mengusulkan pengiriman anggota dewan untuk memantau Rohingya. Keempat fraksi, menurut Muzammil, yang sependapat adalah PKS, PDIP, Gerindra, dan PAN.
Senada dengan Muzammil, anggota DPR dari Fraksi PAN, Yandri Susanto, setuju permasalahan di Myanmar menjadi perhatian. Alasannya, kata dia, Myanmar juga merupakan bagian dari komunitas dunia.
Yandri meminta kepada pemerintah agar bertindak lebih nyata. "Kalau kami meminta secara nyata panggil Dubes Myanmar. Kalau enggak mau mendukung kemanusiaan di dunia, usir dulu dubesnya," tegas Yandri.
Suara senada juga muncul dari PDIP yang diwakilkan oleh Junimart Girsang. Ia mengatakan, PDIP mendorong pemerintah untuk membangun komunikasi dengan Myanmar.
"Karena apa pun alasannya, HAM menjadi dasar tertinggi kita di negara ini. Kita juga tidak mau kejadian di Myanmar berimbas ke Indonesia," kata dia.
Ia menegaskan, wakil rakyat harus menunjukkan empati pada orang-orang yang tertindas di Rohingnya.
Â
Saksikan Video Menarik Di Bawah Ini:
Â
Â
Â