Gubernur Djarot: Korban Kebakaran Kampung Bandan Tak Dapat Rusun

Bila terbukti ada warga ber-KTP DKI, maka Djarot menyebut masih ada peluang warga mendapat rusun.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 18 Sep 2017, 09:30 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2017, 09:30 WIB
djarot
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. (Liputan6.com/Rezki Apriliya Iskandar)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tak dapat menjamin para korban kebakaran di Kampung Bandan, Jakarta Utara, dapat menempati rusunawa milik Pemprov DKI. Alasannya, permukiman di sana adalah permukiman ilegal dan banyak warga tak memiliki KTP DKI.

"Kan rumah-rumahnya sebagian besar ilegal. Rumah bedeng-bedeng kayak begitu. Tentu saja kalau seperti ini kami nggak bisa fasilitasi untuk di rusun, kita harus lihat juga itu rumahnya warga DKI atau tidak," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Senin (18/9/2017).

Bila terbukti ada warga ber-KTP DKI, maka Djarot menyebut, masih ada peluang warga mendapat rusun.

"Kalau warga DKI, ada harapan kita masukkan sebagai penghuni rusun. Yang warga di luar DKI tentunya kami nggak bisa fasilitasi karena banyak yang sudah antre ingin dapat rusun," ucapnya.

Selain itu, kata Djarot, lahan di lokasi kebakaran adalah milik PT KAI, sehingga yang lebih berhak menertibkan adalah KAI dan bukan Pemprov DKI.

"Sebetulnya wilayahnya PT KAI, kalau di bantaran sungai itu kami yang menertibkan. ini wilayahnya PT KAI, maka berkali-kali ketika berkoordinasi dengan PT KAI tolong yang bantaran rel itu diamankan," ujarnya.

Djarot menyebut, permukiman di Kampung Bandan ilegal dan memang rawan kebakaran. "Sebagian besar bedeng-bedeng itu rawan kebakaran karena tidak memenuhi standar, standar bangunan. IMB nggak ada, sambungan listrik juga nggak bisa karena memang ilegal," tandas Djarot.

Korban Penghuni Liar

Sedikitnya enam orang terluka akibat kebakaran yang melanda puluhan bangunan liar di Jalan R.E Martadinata RW.05, tepatnya di belakang Hotel Alexis, Jakarta Utara.

Enam korban tersebut merupakan penghuni bangunan liar yang terbakar pada Sabtu lalu sejak pukul 11.30 WIB siang.

"Korban yang kami data ada sekitar 6 orang," kata Kasudin Pemadam Kebakaran Jakarta Utara, Satriadi saat dihubungi di Jakarta, Sabtu 16 September 2017.

Empat korban yaitu Kardi (35), Nano (39), Asno (34), dan Hendra (28), mengalami luka ringan. Mereka telah ditangani oleh petugas medis di lokasi kejadian.

Sementara dua korban lainnya yaitu Boncel (31) dan seorang wanita yang belum diketahui identitasnya, dibawa ke Rumah Sakit Umum Kecamatan (RSUK) Pademangan, Jakarta Utara.

"Kedua korban ini luka berat. Diduga luka bakar," ucap Satriadi.

Sementara, sambung Satriadi, pihaknya telah menyiapkan tiga titik pengungsian bagi korban kebakaran. Di antaranya di sekitar Stasiun Mangga Dua, Masjid At Taubah, dan Kantor Pos RW 5 Pademangan, Jakarta Utara.

Untuk saat ini, Satriadi menambahkan, petugas Damkar dengan dibantu warga sekitar berhasil memadamkan api yang sejak pukul 11.30 WIB melahap puluhan bangunan liar.

"Sudah proses pendinginan bisa dilokalisir, tidak ada perambatan lagi, tinggal api kecil dan bara," tambah Satriadi.


Saksikan video di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya