Reaksi Golkar Purwakarta atas 'Surat Dukungan' untuk Ridwan Kamil

Pengurus DPD Golkar Purwakarta geram atas beredarnya draf surat rekomendasi dewan pengurus pusat untuk mendukung Ridwan Kamil.

oleh Abramena diperbarui 22 Sep 2017, 14:37 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2017, 14:37 WIB
Golkar Purwakarta
Kantor DPD Golkar Kabupaten Purwakarta. (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Purwakarta - Pengurus DPD Golkar Kabupaten Purwakarta geram atas beredarnya draf surat rekomendasi dewan pengurus pusat untuk mendukung Ridwan Kamil dalam Pilkada Jabar 2018. Mereka menyayangkan bila dewan pengurus pusat benar-benar tak mengusung Ketua DPD Golkar Jabar, Dedi Mulyadi, dalam pesta demokrasi tersebut.

"Jika memang benar, kami akan mempertanyakan apa yang menjadi pertimbangan DPP, sehingga Ketua Golkar Jabar tidak diusung untuk maju dalam Pilgub Jabar," ujar Wakil Sekretaris DPD Golkar Purwakarta, Richard Sompi, di Purwakarta, Jumat (22/9/2017).

Selain itu, Golkar Purwakarta akan melakukan protes baik secara lisan. Mereka juga akan hadir ke DPP Golkar.

Dia pun mengungkapkan alasan mengapa Golkar harus memberi dukungan ke Dedi Mulyadi.

"Dasar pemikirannya karena Kang Dedi telah menunjukkan kerja keras untuk untuk menaikkan popularitas Golkar di Jawa Barat. Belum lagi langkah Ketua DPD Golkar Jabar itu yang terus melakukan konsolidasi partai hingga ke tingkat akar rumput," tutur Sompi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Draf Dukungan

Yusron Fahmi/Liputan6.com
Surat dukungan Golkar untuk Ridwan Kamil

Sebuah surat dukungan Parai Golkar untuk Pilkada Jawa Barat 2018 beredar. Surat yang belum ada tanggal dan nomornya itu beredar dengan memunculkan nama Ridwal Kamil atau Emil sebagai Calon Gubernur Pilkada Jabar. Emil akan dipasangkan dengan Daniel Muttaqien sebagai wakil gubernur.

Surat tersebut ditandatangani langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham.

Terkait surat ini, Ketua DPP Bidang Media dan Penggalangan Opini Partai Golkar, Nurul Arifin, mengaku belum bisa memastikan benar-tidaknya surat tersebut.

"Saya sudah tahu kabar tersebut, tapi saya tidak bisa komentar apakah surat itu benar atau tidak," ujar dia.

Nurul Arifin mengaku sudah mengkorfirkasi ke Sekjen Idrus Marham. "Dia bilang 'kok bisa gitu ya, kok bisa gitu ya," kata Nurul.

Ia juga meminta Liputan6.com untuk mengkonfirmasi langsung ke Idrus Marham terkait beredarnya surat tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya