Kapolri: Jabar dan Papua Paling Rawan Konflik di Pilkada 2018

Kalimantan Barat juga dinilai rawan konflik karena sensitif terhadap isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Okt 2017, 18:02 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2017, 18:02 WIB
Kapolri Tito Karnavian
Kapolri Jendral Tito Karnavian memberikan sambutan saat menghadiri hari jadi Polisi Wanita (Polwan) yang ke-69 di ruang aula Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Senin (11/9). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut Jawa Barat dan Papua sebagai daerah yang paling rawan konflik dalam pelaksanaan Pilkada serentak di sejumlah daerah pada pertengahan 2018.

"Pilkada nanti kami perkirakan yang agak rawan itu Jabar sebagai lumbung terbesar, kemudian Papua di daerah timur," ujar Kapolri di sela-sela Apel Kasatwil 2017 di Akademi Kepolisian (Akpol), Semarang, Jawa Tengah, Senin (9/10/2017).

Selain dua daerah tersebut, Kalimantan Barat juga dinilai rawan konflik karena sensitif terhadap isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Untuk meminimalisasi konflik, Tito mengatakan, Polri akan meningkatkan koordinasi dengan sejumlah pihak yang berkepentingan untuk menjaga situasi keamanan nasional tetap kondusif menjelang dan selama rangkaian Pilkada 2018.

"Ini adalah saatnya pendekatan dengan semua stakeholder yang terkait dengan pilkada," kata Tito seperti dilansir dari Antara. 

Terkait persiapan pengamanan pilkada serentak 2018, Polri menggelar Apel Kasatwil 2017 bertema

"Polri yang Profesional, Modern, dan Tepercaya dalam Mengamankan Pilkada Serentak 2018". Acara ini juga membahas evaluasi kinerja internal publik.

Apel Kasatwil merupakan agenda tahunan Polri yang sebelumnya didahului Rapat Pimpinan Polri-TNI.

Apel Kasatwil 2017 yang diselenggarakan Akademi Kepolisian, Semarang pada 9 - 11 Oktober 2017 diikuti oleh 546 kasatwil yang terdiri dari 33 kapolda, 33 kepala biro operasional, dan 461 kapolres. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya