Crane Proyek Tol Lingkar Bogor Roboh, Ini Penjelasan PT WIKA

Insiden ini, kata Puspita, dipastikan tidak akan mempengaruhi jadwal pekerjaan dan jalan layang ini akan dapat beroperasi sesuai rencana.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 27 Okt 2017, 09:11 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2017, 09:11 WIB
Crane proyek pembangunan jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) atau lingkar luar jatuh (Liputan6.com/Achmad Sudarno).
Crane proyek pembangunan jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) atau lingkar luar jatuh (Liputan6.com/Achmad Sudarno).

Liputan6.com, Jakarta - Portable mini crane dalam proyek pembangunan jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) atau lingkar luar jatuh. Insiden yang terjadi pada Kamis, 26 Oktober 2017 petang ini nyaris menimpa pengendara yang sedang melintas di bawah jalan layang itu.

Menurut Sekretaris PT Wijaya Karya(Persero) Tbk. (WIKA), Puspita Anggaeni, pada hari kejadian, proyek Bogor OuterRingRoad Seksi IIB (Ruas Kedung Badak-Simpang Yasmin) melakukan setting elevasi bekisting parapet untuk segmen P36-P37 di area Jalan KH Sholeh Iskandar, Kota Bogor.

Pekerjaan serupa telah dilaksanakan selama satu bulan menggunakan movable gantry setinggi 6 meter untuk memasang pelat bekisting sepanjang masing-masing 3 meter dengan berat 200 kilogram.

Sesuai prosedur keamanan, WIKA memastikan area terisolir dan aman dengan menempatkan barrier dan flagman di bawah lokasi konstruksi jalan layang yang sedang dikerjakan.

Kemudian, pada pukul 16.30 WIB pelat bekisting terakhir telah terpasang dan proses setting selesai. Sebelum melepas hoist (pengait) dari pelat bekisting, pekerja harus memastikan pelat terpasang sempurna dan meletakkan remote di rangka movable gantry.

Cuaca yang sebelumnya mendung kembali berangin dan menyebabkan remote tersentak, sehingga menggerakkan winch dan menyebabkan hoist yang terkait pelat bekisting menarik movable gantry. Alat tersebut tertarik ke bawah dan jatuh di bawah lokasi konstruksi.

"Dengan standar pengamanan yang dilakukan secara preventif untuk sequence pekerjaan ini, dipastikan bahwa jatuhnya alat ini tidak menimbukan korban jiwa, luka maupun materiil," kata Puspita dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Jumat (27/10/2017).

Tim proyek, kata dia, segera berkoordinasi dengan polisi dan Dinas Perhubungan untuk pemulihan kondisi terdampak agar kembali normal. Pada pukul 17.30 WIB alat yang jatuh sudah dievakuasi dan kondisi terdampak telah normal kembali.

"Dengan kejadian ini WIKA akan meningkatkan tindakan pencegahan terhadap kejadian serupa dan kejadian lain yang dapat membahayakan dengan lebih mengantisipasi kondisi cuaca yang memburuk," kata dia.

 

Tak Pengaruhi Jadwal

Insiden tadi, kata Puspita, tidak akan mempengaruhi jadwal pekerjaan. Jalan layang akan dapat dioperasikan sesuai rencana.

"PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. dengan komitmen untuk menjadi bagian dari pembangunan fasilitas publik yang akan meningkatkan kenyamanan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan publik yang diakibatkan oleh kejadian ini," kata dia.

Pihaknya, kata Puspita, berkomitmen mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam pelaksaan pekerjaan Proyek Bogor Outer RingRoad Seksi IIB (Ruas Kedung Badak Simpang Yasmin) dan seluruh proyek yang dikerjakan oleh WIKA.

Proyek Bogor Outer RingRoad Seksi IIB (Ruas Kedung Badak - Simpang Yasmin) adalah proyek jalan layang tol yang dibangun untuk mengurai kemacetan sepanjang Jalan Sholeh Iskandar, Kota Bogor.

Jalan layang yang rencananya akan dioperasikan kuartal I Tahun 2018 ini telah memasuki progres 60 persen dan memasuki rangkaian pekerjaan pemasangan parapet.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya