Kisah Ronald Regen, Pembuat Kaki Palsu untuk Para Difabel

Pasca-diamputasi Ronald mendapat bantuan kaki palsu gratis dari salah satu komunitas di Bogor. Di situlah timbul ide membuat kaki palsu.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 17 Nov 2017, 18:13 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2017, 18:13 WIB

Liputan6.com, Bogor - Penyandang disabilitas atau difabel yang satu ini membuktikan bahwa kemandirian dapat menghasilkan karya yang bisa dimanfaatkan untuk sesama. Pemuda itu adalah Ronald Regen.

Semua berawal dari keinginan Ronald ingin memakai kaki palsu yang ringan, nyaman, dan fleksibel. Sebelum kakinya diamputasi, pria berusia 28 tahun ini lahir dengan kondisi yang sempurna. Namun akibat kecelakaan kerja, Ronald harus kehilangan salah satu kakinya.

Keadaan ini sempat membuatnya terpuruk dan putus asa, tapi tidak berlangsung lama.

Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Jumat (17/11/2017), pascaamputasi 11 tahun lalu, Ronald mendapatkan bantuan kaki palsu gratis yang diberikan salah satu komunitas di Bogor, Jawa Barat. Saat itulah mulai timbul ide untuk membuat kaki palsu.

2015 adalah awal Ronald mulai membuat kaki palsu dari hasil uang tabungannya. Teknik pembuatannya dipelajari dari penelitian dan riset di internet. Di bantu rekannya, ayah dari dua putri ini membuat kaki palsu di rumahnya di Kampung Sawah, Cileungsi, Bogor.

Mulai sejak itulah dia mulai membantu sesama difabel membuatkan kaki palsu. Salah satunya bagi Haji Rahmat, warga Cileungsi Kidul. Kini berkat kaki palsu Roland, dia bisa beraktivitas kembali.

Kepopuleran Ronald dalam membuat kaki palsu tidak hanya di Cileungsi saja, tapi juga merambah hingga daerah Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Ronald berharap apa yang dilakukannya bisa membantu kaum difabel lain untuk hidup mandiri.

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya