Kisah Jokowi Pernah Akrab dengan Peti Mati

Jokowi mengaku sempat menjual peti mati untuk diekspor ke negara-negara Eropa.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 18 Des 2017, 11:53 WIB
Diterbitkan 18 Des 2017, 11:53 WIB
Presiden Jokowi saat berkunjung di Dungus Green Forest
Presiden Jokowi saat berkunjung di Dungus Green Forest. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidato pembukaan pada acara Entrepreneurs Wanted yang berlangsung di Sasana Budaya Ganesha, Institut Teknologi Bandung (ITB).

Dalam kesempatan itu, Jokowi memanggil beberapa anak muda yang telah merintis usaha.

Salah satu yang dipanggil ialah seorang siswi SMA bernama Afra. Kepada gadis berhijab itu, Jokowi menanyakan jenis usaha apa yang dijalankan olehnya.

"Saya usaha jualan tas, Pak, lewat Instagram jualannya," ucap Afra, Senin (18/12/2017).

Afra juga mengaku, selain berjualan tas, dia juga turut membantu orangtuanya berjualan perlengkapan pemakaman jenazah. Ketika mendengar itu, Jokowi mengaku kaget.

"Tunggu, tunggu. Ini (perlengkapan pemakaman) sebuah produk yang pasarnya ada, pasarnya pasti. Ini yang saya senang," ucap Jokowi terlihat antusias.

Jokowi lalu bercerita, dia mengaku sempat menjual peti mati untuk diekspor ke negara-negara Eropa. Usaha itu terbilang sukses. Peti buatan Jokowi laku di pasaran dan diminati pasar di Eropa.

"Saya dulu pernah ekspor peti mati, enggak ada yang bisa buat saat itu. Senang banget rasanya. Tapi lambat laun peminatnya berkurang, enggak tahu kenapa, apa karena yang mati berkurang, atau gimana," ucap Jokowi.

 

 

Perluas Pasar

Kepada Jokowi, Afra menjelaskan, dia bersama orangtuanya menjual paket perlengkapan pemakaman, dari mulai kain kafan, tikar alas jenazah, hingga kembang dan bunga melati yang ditabur di pemakaman.

"Saya juga menjual paket pemakaman ini secara online Pak, di Tokopedia dan Bukalapak. Jualnya per paket, misalnya, kain kafan, tikar pandan, kapur barus, dan alat untuk pemandian jenazah," kata dia.

Jokowi lalu memberi masukan kepada Afra untuk mencari pasar yang lebih luas, agar dia mempunyai banyak pelanggan.

"Coba tawarkan ke rumah-rumah sakit, ke masjid-masjid. Dengan begitu, pasarnya diketahui, berapa yang dibutuhkan," Jokowi menandaskan.

Saksikan Video Pilihan Berikut:  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya