BMKG Revisi Kekuatan Gempa Banten Jadi 6,1 SR

Hingga pukul 13.46 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 23 Jan 2018, 14:21 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2018, 14:21 WIB
Teriakan Takbir Saat Gempa Banten Goyang Alun-Alun Rangkasbitung
Tak ada peringatan apapun disampaikan usai gempa Banten menggoyang Rangkabitung. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, sekitar pukul 13.34 WIB wilayah Samudra Hindia Selatan Jawa diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi berkekuatan 6,1 SR terjadi dengan koordinat episenter pada 7,23 LS dan 105,9 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 43 km arah selatan Kota Muarabinuangeun, Kabupaten Cilangkahan, Propinsi Banten pada kedalaman 61 km.

Sebelumnya, BMKG menginformasikan gempa tersebut berkekuatan 6,4 SR. Pusat gempa berada di 7,21 Lintang Selatan dan 105,91 Bujur Timur tepatnya di 81 km Barat Daya Lebak, Banten dengan kedalaman 10 km.

Menurut Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Moch Riyadi, dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan berpotensi dirasakan di daerah Jakarta, Tangerang Selatan, dan Bogor.

"Gempa bumi selatan Jawa-Bali-Nusa Tenggara ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi berkedalaman dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempang Eurasia," ujar Riyadi dalam siaran persnya.

Hingga pukul 13.46 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

"Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Cilangkahan diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Riyadi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya