Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi pada Selasa, 23 Januari kemarin ternyata tidak hanya mengguncang wilayah Indonesia. Gempa dengan kekuatan yang lebih dahsyat, yakni 7,8 SR, juga mengguncang wilayah Amerika Serikat, tepatnya di Alaska.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Mochammad Riyadi, dalam siaran persnya, Rabu (24/1/2018), menyebutkan gempa berkekuatan 7,8 SR terjadi di Gulf of Alaska, pada 23 Januari 2018 pukul 16.31 WIB.
"Dengan epicenter pada koordinat 55,93 lintang utara dan 149,21 bujur barat, pada kedalaman 10 km," ujar Riyadi dalam keterangannya.
Advertisement
Awalnya, Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) memberikan informasi bahwa gempa tersebut berpotensi tsunami. Namun setelah beberapa jam, tidak terjadi tsunami.
Gempa 6,1 SR Guncang Jakarta
Beberapa wilayah di Indonesia, yakni Banten, Jakarta, dan Jawa Barat, pada Selasa kemarin diguncang gempa 6,1 skala Ritcher.
Guncangan gempa ini dirasakan cukup kuat dan berlangsung hingga sekitar dua menit, sehingga menyebabkan warga di Ibu Kota panik.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, gempa bumi 6,1 SR yang terjadi di Banten telah menimbulkan korban jiwa dan luka.
Namun itu, menurutnya, kondisi tersebut bukan karena faktor gempanya. Akan tetapi, kata Sutopo, itu karena bangunan yang tidak kuat dan roboh sehingga menimpa penghuninya.
Indonesia menjadi negara yang acap diguncang gempa. Bahkan dalam rentang setahun, jumlah kejadian gempa mencapai ribuan.
"Dalam setahun rata-rata kejadian gempa di Indonesia mencapai 6.000 kali," kata Sutopo dalam keterangannya, Selasa (23/1/2018).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement