Polisi dan TNI Tengahi Bentrokan Antarkelompok di Timika

Polisi terpaksa membubarkan bentrokan dengan tembakan gas air mata, karena kedua kelompok saling serang dengan busur dan anak panah.

oleh Rinaldo diperbarui 20 Feb 2018, 06:26 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2018, 06:26 WIB

Liputan6.com, Timika - Bentrokan antara dua kelompok warga pegunungan Papua kembali pecah, pada Senin sore, 19 Februari 2018, di Distrik Kwamki Lama, Timika, Papua.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Selasa (20/2/2018), polisi terpaksa membubarkan bentrokan dengan tembakan gas air mata, karena kedua kelompok saling serang dengan busur dan anak panah.

Dua kelompok warga asli pegunungan tengah Papua saling serang dengan menggunakan busur dan anak panah. Pertikaian dua kelompok ini tepat di depan Pos Polisi Distrik Kwamki Lama, membuat petugas terpaksa melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan bentrokan.

"Kami sangat tetap menginginkan keterlibatan pemerintah daerah dan pihak terkait untuk harus bersama-sama dengan kami yakni pihak keamanan untuk datang melihat, terus melakukan mediasi supaya mengarah ke perdamaian. Saat ini, belum termonitor dan belum adanya laporan bahwa korban yang terluka dan meninggal," ucap Kapospol Kwamki Lama, Timika.

Untuk mengatasi bentrokan tersebut, pihak kepolisian dibantu dengan TNI melakukan pendekatan secara persuasif kepada kedua kelompok untuk menghentikan pertikaian dan meminta campur tangan dari pemerintah untuk menyelesaikan persoalan ini.

Usai dimediasi polisi dan TNI, bentrokan berhenti. Namun, kedua kelompok tetap masih saling bersiaga dengan busur dan anak panah mereka, karena perang antarkelompok ini belum sepenuhnya selesai. Hal ini membuat kondisi di Kwamki Lama, Timika, masih dinyatakan mencekam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya