Megawati Tugaskan Hasto dan Prananda Bertemu AHY, Bahas Apa?

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menampik pertemuan tersebut untuk membahas dukungan di Pilpres 2019.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 24 Feb 2018, 14:55 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2018, 14:55 WIB
Megawati Sukarnoputri Serahkan Rekomendasi Bagi Empat Cagub/Cawagub
Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Sukarnoputri (kiri depan) berbincang dengan Sekjen Hasto Kristiyanto usai memberi arahan jelang menyerahkan surat rekomendasi kepada pasangan Cagub dan Cawagub di Jakarta, Kamis (4/1). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - PDIP telah menunjuk Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Bidang Ekonomi Kreatif di DPP PDIP Prananda Prabowo untuk bertemu dengan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Ibu Megawati menugaskan Mas Prananda dan saya untuk melakukan dialog tersebut. Dan kami mencari waktu yang tepat," ucap Hasto di Sanur, Bali, Sabtu (24/2/2018).

Dia menuturkan, pertemuan dengan AHY ini untuk membangun kesepahaman. Dirinya menampik pertemuan tersebut untuk membahas dukungan di Pilpres 2019.

"Membangun kesepahaman, tidak harus kerja sama mengusung capres-cawapres. Hal-hal realistis lebih dulu. Memahami visi misinya, platformnya, isu strategis di DPR. Bisa melakukan pendekatan seperti itu," jelas Hasto.

Sebelumnya, Hasto mengungkapkan AHY ingin bertemu dengan Megawati. Hal ini disampaikan saat bertemu AHY di pengambilan nomor urut peserta pemilu di KPU.

Pasangan Ideal Jokowi

Bicara Soal Azwar Anas, Sekjen PDIP Keluarkan Air Mata
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberi keterangan pers usai menemui Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Jakarta, Sabtu (6/1). PDIP resmi menerima surat mandat pengunduran diri Abdullah Azwar Anas. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Masih di lokasi yang sama, Hasto juga mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih menimbang calon wapres pendamping Jokowi di Pilpres 2019. Dia menyadari, pasangan ideal Jokowi adalah Jusuf Kalla atau JK. Namun, pencalonan JK kembali akan berbenturan dengan undang-undang.

"Pak JK sendiri komitmennya adalah ingin buat sejarah menjadi wapres dua periode. Itu pertama saat periode bersama Bapak SBY. Kedua saat bersama Bapak Jokowi. Kita terikat pada ketentuan UUD 1945. Masa jabatan hanya dua periode," ucap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Jumat malam, 23 Februari 2018.

Untuk jalan tengahnya, karena hubungan PDIP dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan JK selama ini baik, maka yang bersangkutan akan dimintai nasihatnya.

"Tentu kita akan dengar masukkan dari Bapak Jusuf Kalla. Karena Beliau tentu sangat memahami berbagai persoalan bangsa dan negara," ungkap Hasto.

Dia menegaskan, nasihat yang diminta adalah mencari sosok yang tepat. Siapa pendamping Jokowi untuk ke depannya.

"Pak JK sebagai tokoh bangsa dan Wapres dua periode tentu punya pandangan yang baik, khususnya pandangan tentang siapa yang tepat mendampingi Pak Jokowi," jelas Hasto.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya