Liputan6.com, Jakarta - Pendiri dan CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali menyatakan, terdapat tiga sosok potensial yang muncul sebagai calon wakil presiden (cawapres) dalam Pilpres 2019. Salah satunya putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.
Hasanuddin mengatakan, persentase dari AHY sebesar 17,2 persen mengalahkan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Jusuf Kalla hingga Anies Baswedan.
Baca Juga
"Jika responden ditanya tentang sosok cawapres potensial, AHY menempati urutan pertama," kata Hasanuddin di Hotel Oria, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2018).
Advertisement
Selain itu, kata dia, AHY juga dianggap sebagai tokoh muda yang layak menjadi cawapres di Pilpres 2019 dengan perolehan 25,7 persen yang mengalahkan sosok Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.
Adapun, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dianggap sebagai tokoh Islam yang layak menjadi cawapres dengan perolehan 21,7 persen.
Tak hanya itu, menurut dia, Cak Imin juga memuncaki posisi sebagai tokoh santri Indonesia dengan latar belakang Nahdlatul Ulama atau NU yang layak menjadi cawapres di Pilpres 2019.
"Baru disusul oleh Anies Baswedan dengan perolehan 14,9 persen. Sedangkan dari militer itu yang paling dianggap layak mewakili yaitu Gatot Nurmantyo," papar dia.
Survei yang dilakukan secara tatap muka ini dilakukan pada 17 Januari-7 Februari 2018 dengan margin of error sebesar 2 persen dan melibatkan sebanyak 2.203 responden.
Popularitas Jokowi Tertinggi
Masih dalam survei yang sama, Alvara mencatat popularitas dan elektabilitas Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon presiden masih tinggi dibandingkan kandidat lainnya.
Dia menyebut popularitas Jokowi mencapai 98 persen dibandingkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di urutan kedua dengan persentase 94,8 persen.
"Jokowi dan Prabowo masih menjadi yang terpopuler. Jokowi memiliki popularitas paling tinggi dibandingkan tokoh lain," kata Hasanuddin.
Tak hanya itu, kata dia, hasil survei juga menunjukkan 68,4 persen masyarakat masih menginginkan Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memimpin kembali. Sisanya, 31,8 persen tidak menginginkan Jokowi memimpin kembali.
"Harapan itu berasal dari pemilih dari daerah Pulau Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi," ujar dia.
Sementara itu, Hasanuddin mengatakan kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi dan Jusuf Kalla mencapai 77,3 persen. Masyarakat yang merasa puas dengan kinerja pasangan ini paling tinggi di Pulau Sulawesi mencapai 89 persen.
"Selanjutnya ada pulau Jawa yaitu 83,2 persen dan Kalimantan itu 82,7 persen. Sedangkan paling rendah ada di Bali-Nusra 63,6 persen, Sumatera 62,2 persen dan Maluku Papua 57,1 persen," jelas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement