Peta Politik Parpol Pilkada 2024, KIM Plus Menang Telak atas PDIP?

Hasto: Cak Imin seperti Anak Megawati Sendiri

Hasto tidak menampik Cak Imin memiliki hubungan dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 10 Apr 2018, 14:43 WIB

Diterbitkan 10 Apr 2018, 14:43 WIB

'Senyuman' Cak Imin dan Surya Paloh di Markas PDIP

Cak Imin menjabat tangan Megawati. Suasana keakraban nampak terjalin dalam deklarasi koalisi mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (14/05/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo).

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memimpin rombongan pengurus partai menyambangi kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Hasto berencana bertemu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin.

Hasto tiba sekitar Pukul 13.45 WIB. Dia langsung ditanya soal ambisi Cak Imin menjadi calon wakil presiden untuk Joko Widodo atau Jokowi. Hasto menjawab santai.

"Ya nanti kita ngobrol-ngobrol dulu," kata Hasto di lokasi, Selasa (10/4/2018).

Hasto tidak menampik Cak Imin memiliki hubungan dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Bicara tentang kesejarahan apa pun antara Bu Mega dan Cak Imin, yang Bu Mega sering katakan itu kan seperti anaknya sendiri Cak Imin," ungkap Hasto.

Sinyal PKB

Dukung Jokowi di Pilpres 2019, Cak Imin Resmikan posko JOIN

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar memecahkan kendi saat secara simbolis meresmikan Relawan JOIN di Jakarta, Selasa (10/4). JOIN sendiri merupakan akronim dari Jokowi dan Muhaimin. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Dia juga memberi sinyal bahwa PKB akan bersama-sama di dalam koalisi parpol pendukung Jokowi di Pilpres 2019.

Diketahui, PKB salah satu partai yang saat ini tergabung dalam koalisi pemerintahan Jokowi-JK. Namun sampai sekarang PKB belum mendeklarasikan diri mendukung Jokowi di Pilpres 2019.

"Tentu saja Cak Imin pada saat pertemuan dengan saya sebelumnya, ingin memperkuat kembali, bagaimana antara Bung Karno, kemudian tokoh-tokoh yang bersama mendirikan Republik ini, seperti KH Hasyim Asy'ari dan Gus Dur, begitu juga memiliki kedetakan dalam perjuangan," ucap Hasto.

Lanjutkan Membaca ↓