Liputan6.com, Kediri: Perusahaan tahu Bahkacung berdiri tegak di Kota Kediri, Jawa Timur. Penghasil kuliner rakyat ini telah beroperasi sejak puluhan tahun silam. Di bulan Ramadan ini, para pembuat tahu bekerja ekstra keras demi memenuhi pesanan.
"Kalau masih puasa minggu awal Ramadan sih masih sepi. Tapi nanti jelang Lebaran biasanya sudah mulai ramai. Pesanan bisa sampai tiga kali lipat," ujar pemilik perusahaan tahu Bahkacung, Herman Budiono, saat ditemui Liputan6.com di tempat usahanya di Jalan Trunojoyo 59, Kediri, Ahad (7/8).
Untuk dapat memenuhi permintaan, Herman kerap menambah tenaga pekerja. "Kita sudah punya tenaga musiman. Kalau permintaan lagi ramai, kita nambah tenaga sampai enam orang," jelasnya. Walau teknologi pembuatan makanan terus berkembang, Bahkacung tetap mempertahankan pengolahan secara tradisional.
Dalam sehari Herman dapat memproduksi sekitar 570 hingga 760 tahu. Sementara untuk akhir pekan, produksi bisa naik dua kali lipat. "Ya bisa enam sampai delapan kali masak. Kalau hari biasa kan cuma tiga sampai empat kali masak," tandas pria 43 tahun itu.(WIL/ANS)
"Kalau masih puasa minggu awal Ramadan sih masih sepi. Tapi nanti jelang Lebaran biasanya sudah mulai ramai. Pesanan bisa sampai tiga kali lipat," ujar pemilik perusahaan tahu Bahkacung, Herman Budiono, saat ditemui Liputan6.com di tempat usahanya di Jalan Trunojoyo 59, Kediri, Ahad (7/8).
Untuk dapat memenuhi permintaan, Herman kerap menambah tenaga pekerja. "Kita sudah punya tenaga musiman. Kalau permintaan lagi ramai, kita nambah tenaga sampai enam orang," jelasnya. Walau teknologi pembuatan makanan terus berkembang, Bahkacung tetap mempertahankan pengolahan secara tradisional.
Dalam sehari Herman dapat memproduksi sekitar 570 hingga 760 tahu. Sementara untuk akhir pekan, produksi bisa naik dua kali lipat. "Ya bisa enam sampai delapan kali masak. Kalau hari biasa kan cuma tiga sampai empat kali masak," tandas pria 43 tahun itu.(WIL/ANS)