KPI Imbau Program Ramadan Tak Dijadikan Alat Kampanye Politik

Jangan sampai ada program yang melanggar ketentuan penyiaran mengingat dikhawatirkan menganggu kekhusyukan masyarakat dalam beribadah.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 03 Mei 2018, 07:46 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2018, 07:46 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Dalam pemantauan KPI selama Ramadan sebelumnya terjadi perubahan tingkat konsumsi masyarakat yang berimbas dalam penayangan belanja iklan di televisi. KPI juga melihat adanya perubahan jam menonton masyarakat dimana jumlah penonton televisi di waktu sahur jauh lebih meningkat dibanding hari biasa.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Kamis(3/5/2018), untuk itu KPI mengimbau pengelola televisi dan radio dapat lebih memperhatikan program siaran sepanjang Ramadan. Jangan sampai ada program yang melanggar ketentuan penyiaran mengingat dikhawatirkan menganggu kekhusyukan masyarakat dalam beribadah.

"Tidak hanya pengawasan dan evaluasi terhadap tayangan siaran Ramadan. Tapi nanti kita lakukan pemberian reward anugerah siar Ramadan yang bekerja sama denga Majelis Ulama Indonesia," ujar Komisioner Bidang Isi Siaran Nuning Rodiyah.

KPI juga mengingatkan agar program acara ramadan tidak dijadikan media untuk kampanye politik mengingat Pilkada Serentak 2018 berdekatan dengan Hari Raya Idul Fitri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya