Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham mengnginkan ada perubahan dalam pola penanganan bencana. Tujuannya agar dapat meminimalisasi jumlah korban, lantaran penanganan baru bergerak pascabencana.
"Pola penanganan dan pendekatan di masyarakat harus diubah. Jika dulu pola penanganannya pascabencana baru bergerak dan mengakibatkan banyak korban. Selain itu secara psikologis juga menimbulkan kepanikan," katanya di Balai Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Sabtu, 12 Mei 2018.
Baca Juga
Politisi Golkar ini meminta, perubahan pola penanganan pascabencana ini sesuai dengan arahan dari Presiden Jokowi.
Advertisement
Jika sebelumnya penanganan dilakukan setelah terjadi bencana, maka saat ini sebelum terjadi bencana sudah dilakukan inventarisasi bencana.
"Arahan bapak Presiden Jokowi, pola penanganan bencana harus diubah. Kita harus mengambil langkah sebelum ada (bencana). Jajaran (pemerintahan) yang ada harus menginventarisasi daerah mana saja yang rawan bencana. Sebanyak 34 provinsi harus kita tahu mana saja rawan bencana," ucap Idrus Marham.
Beri Bantuan
Mantan Sekjen Partai Golkar itu juga meminta agar kesadaran bencana dimiliki oleh pemerintah daerah maupun masyarakat. Kesadaran bencana ini diperlukan karena Indonesia merupakan negara yang rawan bencana.
"Ada banyak bencana di Indonesia setiap tahunnya. Ada 2.163 bencana dengan 264 korban jiwa pada 2017. Sementara itu, telah ada 946 kali bencana dengan 101 korban hingga awal Mei 2018," ujar dia.
Dalam kunjungan, dia memberikan sejumlah bantuan kepada masyarakat. Bantuan yang diberikan berupa 30 paket lauk pauk, 62 paket selimut, 50 paket tenda gulung, dan 500 paket masker. Bantuan, sambung Idrus dibutuhkan mengantisipasi jika terjadi bencana.
Reporter: Purnomo Edi
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement