Liputan6.com, Bandung - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah mengembangkan radar pemantau gelombang laut sebagai salah satu langkah memitigasi bencana tsunami di perairan Indonesia.
Menurut Peneliti Ahli Utama di Pusat Riset Telekomunikasi BRIN, Yuyu Wahyu, timnya tengah mengembangkan Teknologi Intelligent Radar Coastal Multi-Fungsi untuk deteksi dan pemantauan gelombang laut.
Baca Juga
"Radar pemantau gelombang permukaan memiliki peran penting dalam pengelolaan kawasan laut. Secara khusus, radar dapat berfungsi sebagai pendeteksi bencana gelombang tinggi, termasuk tsunami," ujar Yuyu dicuplik dari laman BRIN, Jumat (7/3/2025).
Advertisement
Yuyu mengatakan radar ini merupakan sistem pengawasan pantai yang relevan dengan kondisi geografis Indonesia dan berpotensi dikembangkan untuk berbagai fungsi lainnya.
Radar merupakan teknologi penginderaan jarak jauh yang memiliki kemampuan untuk melakukan pemantauan suatu area yang luas dan menghimpun informasi tentang jarak, kecepatan gerakan, dan ukuran dari target.
"Fitur tersebut sesuai dengan kebutuhan deteksi gelombang tinggi dan tsunami. Oleh karena itu, studi dan pengembangan radar sebagai pendeteksi gelombang tinggi dan tsunami di Indonesia perlu mulai dilakukan," sebut Yuyu.
Radar Frequency Modulated Continuous Wave (FMCW) menjadi salah satu teknologi potensial untuk pemantauan gelombang.
Teknologi ini menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan pembelajaran mesin (Machine Learning) dalam mengolah data radar guna menghasilkan profil gelombang permukaan secara akurat.
"Informasi mengenai ancaman gelombang tinggi dan tsunami dapat menjadi dasar bagi sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) dan sistem pendukung keputusan (Decision Support System/DSS). Kemampuan radar dalam mengumpulkan data gelombang permukaan laut dapat bermanfaat untuk observasi serta studi iklim laut," ungkap Yuyu.
Salah satu keunggulan teknologi radar ini adalah kemampuannya dalam mengatasi tantangan jumlah titik pemantauan yang banyak dan penentuan titik pemasangan sensor di wilayah yang luas.
Radar ini dapat diterapkan untuk memantau area yang lebih luas dengan perawatan yang lebih mudah dan efisien.
"Selain itu, radar dapat menjalankan tugas multi-fungsi, yaitu sebagai pengawas wilayah perairan terhadap kapal-kapal, kondisi pantai; sebagai pemantau profile gelombang permukaan (observator iklim laut), sebagai sistem pendeteksi dan peringatan dini gelombang tinggi dan tsunami," jelas Yuyu.
Â
Target Pengembangan Radar FMCW
Yuyu menuturkan pengembangan Radar Coastal multi-fungsi diutamakan pada beberapa target, yaitu sistem perangkat keras utama dari radar coastal yang memiliki jangkauan dalam memastikan hasil deteksi mampu memberikan peringatan dini yang memadai untuk kegiatan-kegiatan antisipasi dan evakuasi.
Kemudian resolusi yang memadai sehingga mampu mengekstrak informasi gelombang permukaan yang irregular, ekstrem, tsunami.
"Metode pengolahan sinyal keluaran radar juga menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Kami mengembangkan teknik pemanfaatan clutter dalam pendeteksian gelombang, yang menjadi bagian dari proses pasca-pemrosesan radar untuk mengukur jarak, tinggi gelombang, dan kecepatannya. Metode ini akan melengkapi fitur radar sehingga semakin multifungsi," jelas Yuyu.
Yuyu menegaskan penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Sistem Intelligent Coastal Radar Multi-fungsi yang mampu mendeteksi profil gelombang permukaan secara akurat.
Dengan teknologi ini ucap Yuyu, diharapkan sistem radar dapat mengekstraksi data gelombang yang bersifat tidak teratur, ekstrem, hingga tsunami.
"Harapan kami, pengembangan radar ini dapat dilakukan secara bertahap dalam beberapa tahun ke depan, mencangkup jejaring Coastal Radar yang mendukung sistem peringatan dini tsunami dan Dashboard Decision Support System (DSS) pengawasan wilayah pantai. Kami berupaya mensinergikan berbagai kompetensi SDM, kekuatan dan fasilitas Riset Intelligent Radar dalam pengembangan teknologi kebencanaan yang unggul dan berkelanjutan," tukas Yuyu.
Seperti diketahui, sebagian besar wilayah pesisir Indonesia rentan terhadap ancaman bencana tsunami.
Kawasan pesisir tidak hanya menjadi pusat peradaban masyarakat, tetapi juga jantung aktivitas ekonomi, sosial, budaya, dan pariwisata yang perlu dilindungi dari dampak bencana.
Untuk itu, pemantauan gelombang laut menjadi krusial dalam upaya mitigasi bencana dan pengelolaan kawasan pesisir.
Advertisement
