Korban Keracunan Keong Sawah di Bogor Bertambah Jadi 85 Orang

Tidak menutup kemungkinan jumlah korban keracunan keong sawah masih terus bertambah,

oleh Achmad Sudarno diperbarui 27 Mei 2018, 06:35 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2018, 06:35 WIB
Korban keracunan keong sawah di Bogor (Liputan6.com/Achmad Sudarno)
Korban keracunan keong sawah di Bogor (Liputan6.com/Achmad Sudarno)
Liputan6.com, Jakarta - Jumlah korban keracunan makanan olahan tutut atau keong sawah di Kota Bogor, Jawa Barat terus bertambah. Semula 62 orang, namun Sabtu sore bertambah menjadi 85 orang. 

"Total ada 85 orang, karena dari hasil penyisiran petugas tadi siang masih ada 23 warga yang sakit serupa dan dibawa ke Puskesmas," kata anggota Pelayan Sosial Masyarakat (PSM) Kelurahan Tanah Baru, Ida Farida, Sabtu (26/5/2018).

Dari jumlah tersebut, beberapa di antara korban keracunan keong sawah ada yang sudah dipulangkan Sabtu malam. Itu setelah mendapat penanganan medis dari dokter Puskesmas.

"Memang ada penambahan korban, tapi setelah diberi obat dan keadaannya mulai membaik mereka disarankan pulang, tapi diminta rawat jalan," kata Plt Wali Kota Bogor, Usmar Hariman.

Tidak menutup kemungkinan jumlah korban masih terus bertambah mengingat banyaknya warga Kampung Sawah, Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, yang menyantap tutut yang dibeli dari Juju.

"Korban (keracunan keong sawah ) bertambah juga dari hasil penyisiran petugas. Jadi tidak menutup kemungkinan masih ada, hanya saja tidak terdata karena memilih dirawat di rumah," terang Usmar. 

 

Warga Segera Periksa Kesehatan

Puluhan Korban Keracunan Keong Sawah di Bogor Masih Dirawat
Puluhan Korban Keracunan Keong Sawah di Bogor Masih Dirawat. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Dia berharap, bagi warga yang mengalami gejala seperti keracunan untuk segera memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas.

"Bisa saja makan tututnya hari Kamis dan baru terasa dua atau tiga hari kemudian. Itu kan tergantung kondisi tubuh kita," kata dia. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya