Liputan6.com, Jakarta - Perang kaos atau tagar "Ganti Presiden 2019" dan "Jokowi Dua Periode" atau "Dia Sibuk Kerja" mewarnai dinamika politik menjelang Pilpres 2019. Ketua MPR, Zulkifli Hasan mengatakan persoalan kaos tak menjadi soal asalkan semua bisa menjaga persatuan dan tak terlibat konflik.
Itulah yang ditekankan kepada tokoh Menwa dan para mahasiswa yang menjadi anggota Menwa yang hadir dalam acara buka bersama di rumah dinasnya, Senin, 28 Mei 2018 malam.
Baca Juga
"Boleh ganti presiden, boleh lanjutkan. Yang enggak boleh, berantem. Mari jaga persatuan," jelasnya di rumah dinasnya di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Advertisement
Zulkifli mengatakan, menghadapi tahun politik harus disikapi dengan tenang. Pilihan capres boleh berbeda tapi persaudaraan harus tetap terjaga. Dia pun meminta para alumni dan anggota Menwa ikut berkontribusi dalam menjaga persaudaraan dan persatuan bangsa menjelang Pilpres 2019.
"Pilihan boleh beda. Tapi kan sama-sama kawan semua. Sama-sama kader terbaik bangsa. Walaupun beda-beda, merah putihnya sama," jelas Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) ini.
Tangkal Radikalisme
Sementara itu, Sekjen IARMI, A Riza Patria menyampaikan IARMI adalah organisasi yang fokus pada kegiatan kebangsaan, mengukuhkan NKRI, merah putih dan bela negara. Peran para anggota IARMI menurutnya cukup penting, apalagi di tengah persoalan lunturnya ideologi Pancasila.
Organisasi Menwa di kampus-kampus juga diharapkan terlibat dalam menangkal paham radikalisme. Apalagi belakang disebut ada beberapa kampus yang memiliki organisasi radikal.
"Kehadiran Menwa di kampus juga Menwa dari berbagai profesi yang tersebar di seluruh pelosok terlibat aktif dalam berbagai kegiatan pencegahan radikalisme, pencegahan terorisme, dan berbagai kegiatan lainnya," jelas dia.Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â
Advertisement