Ketika Megawati Terkenang Masa Indah Surat-menyurat

Megawati Soekarnoputri menceritakan kisah masa lalu saat kantor pos menjadi primadona.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 01 Jun 2018, 07:40 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2018, 07:40 WIB
Megawati dan Mahfud MD Hadiri Peringatan 73 Tahun Lahirnya Pancasila
Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri usai penandatangan prangko dan sampul peringatan 73 tahun Pancasila di Museum Filateli, Jakarta, Kamis (31/5). (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Kelima Indonesia Megawati Soekarnoputri menceritakan kisah masa lalu saat kantor pos menjadi primadona. Saat itu, komunikasi jarak jauh dengan surat-menyurat berjaya.

"Waktu itu rumah saya yang disebut Istana itu. Jadi, kalau bersurat-suratan dengan teman-teman, saya enggak pernah mau dibawa orang lain. Tapi saya yang bawa diantar ke sini. Jadi saat saya masuk sini, saya tidak merasa aneh," ucap Megawati dalam peluncuran prangko dan sampul peringatan 73 Tahun Pancasila di Ev Hive Gedung Filateli, Jakarta, Kamis (31/5/2018).

Megawati mengaku senang menulis kata-kata indah di kartu pos. Ketua Umum PDIP ini membandingkan anak muda zaman sekarang yang lebih suka menyingkat kata.

"Anak sekarang mungkin tidak bisa. Barangkali kita lebih romantis. Karena mereka kalai sekarang itu dengan kata potong. Saya suka bicara dengan cucu. Saya enggak ngerti, jadi harus diterjemahkan. Ini kata gaul, katanya begitu. Tapi enggak apa-apa. Saya merasa sangat menyayangkan," ungkap Megawati.

Megawati membuka peluncuran buku 'Tjamkan Pantja Sila!': Sistem Filsafat Pancasila karya Muhammad Yamin 5 Juni 1958. Peluncuran buku ini dilakukan menjelang hari lahirnya Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya