PSI: Prabowo Akan Perpanjang Rekor Kegagalan

Dedek menilai rumitnya membangun kesepemahaman ini karena Gerindra memaksakan Prabowo untuk menjadi capres.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 10 Jun 2018, 13:35 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2018, 13:35 WIB
Keluarkan SP3, Bareskrim Hentikan Kasus Iklan PSI
Sekjen PSI, Raja Juli Antoni (kedua kanan) didampingi Ketua umum PSI, Grace Natalie (kedua kiri) menunjukkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) usai konferensi pers di kantor DPP PSI, Jakarta, Jumat (1/6). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Gerindra yakin Prabowo Subianto dapat mengalahkan Jokowi di Pilpres 2019. Dia pun menyebut itu dengan istilah memulangkan Jokowi ke kampung halamannya di Solo, Jawa tengah.

Terkait hal itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yakin ucapan itu justru akan berbalik ke kubu Gerindra.

"Gerindra berharap boleh-boleh saja. Tapi akal sehat kami tetap Jokowi dua periode. Insya Allah Bang Andre (politikus Gerindra) yang akan pulang kampung dan Pak Prabowo berhasil memperpanjang rekor kegagalan," ujar Jubir PSI Dedek Prayudi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/6/2018).

Politisi muda ini mengatakan bahwa elektabilitas Prabowo yang sulit naik dan rumitnya membangun kesamaan pandangan antarpartai koalisi umat yang menjadi indikasi kegagalan Prabowo.

"Setelah pencalonan Pak Prabowo oleh Gerindra, elektabilitas beliau stagnan dikisaran itu-itu saja. Belum lagi kalau kita membicarakan dinamika koalisi mereka yang galau tiada henti. Mereka terkesan saling menunggangi sehingga merasa insecured terhadap satu sama lain," terang pria yang biasa disapa Uki itu.

Dia menilai rumitnya membangun kesepahaman ini karena Gerindra memaksakan Prabowo untuk menjadi capres.

"Pencapresan Pak Prabowo justru terkesan menyulitkan mereka untuk membangun kesepahaman. Apalagi kita lihat 50% pemilih PKS di Jateng justru memilih Jokowi menurut survey Charta Politika," lanjut Uki.

PSI membandingkan koalisi yang dibangun Gerindra  dengan koalisi partai pendukung Jokowi.

"Bandingkan dengan koalisi partai-partai pendukung Jokowi. Kami begitu mesra tanpa merasa saling ditunggangi. Kami merasa 'secured' terhadap satu sama lain," tutup dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya