Masih Adakah Ancaman Teror Saat Pilkada?

Polri meminta seluruh masyarakat ikut perduli dan berperan aktif dalam pencegahan aksi teror.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 23 Jun 2018, 07:10 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2018, 07:10 WIB
ilustrasi Pilkada serentak
ilustrasi Pilkada serentak

Liputan6.com, Jakarta - Tim Densus 88 berhasil menangkap M, terduga pelaku yang merencanakan aksi teror saat Pilkada 2018 nanti.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, meski M berhasil ditangkap, pihaknya terus meningkatkan pengawasan. Apalagi di daerah rawan pilkada. Semua fungsi pengawasan dan intel dipertajam. Semua untuk menjamin keamanan saat pilkada dari gangguan kamtibnas.

"Kita upayakan semaksimal mungkin kita menjamin untuk pelaksanaan (pilkada) berlangsung dengan baik," kata Setyo di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat 22 Juni 2018.

Meski begitu Setyo meminta seluruh masyarakat ikut perduli dan berperan aktif dalam pencegahan aksi teror. Sebab keamanan dan keberhasilan Pilkada Serentak nanti merupakan tanggung jawab bersama.

"Tentang aman, tidak aman ya kerja kita semua. Tugas kami Polri mengamankan tetapi masyarakat mempunyai tanggung jawab menjaga," tegas Setyo.

 

Ancaman Terorisme di Pilkada

Setyo mengakui, ada ancaman teror saat pilkada bergulir. Begitupun terkait ancaman kejahatan konvensional atau kejahatan modus lama. Termasuk soal serangan fajar atau politik uang. Tentu, kata Setyo, pihaknya tidak ingin segala bentuk teror terjadi saat pilkada.

"Didalam rencana pengamanan pilkada, ancaman teroris sudah masuk (dibahas). Ancaman kejahatan konvensional juga," ujar Setyo.

Setyo menuturkan, di detik-detik Pilkada Serentak juga menjadi perhatian khusus kepolisian. Namun tiap daerah memiliki tingkat kerawanan yang berbeda-beda.

"Tergantung daerah. Daerah mana dulu, kalau Jabar, Jatim dan Jateng semoga aman. Mereka lebih memahami dari liat calonnya tidak terlalu terpopularisasi," Setyo memungkasi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya