Riau - Kebakaran hutan dan lahan di Riau menghanguskan 1.870,96 hektare lahan selama Februari-Mei 2018. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun menyiagakan dua helikopter tambahan untuk menangani kebakaran tersebut.
Dua helikopter ini digunakan untuk water bombing atau pengebom air ke lahan-lahan terbakar di Riau.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gafur menyebut, dua unit helikopter itu adalah Bell 214 dan MI-172. Heli tersebut mampu mengangkut air hingga 3.000 liter. Kemudian MI-172 yang berkapasitas 4.000 liter untuk sekali angkut.
Advertisement
Kedua heli itupun, sudah tiba di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau, pada awal pekan ini. "Dengan penambahan dua helikopter tersebut, saat ini terdapat enam helikopter guna mencegah dan menanggulangi Karhutla di Riau," ujar Jim Gafur, Jumat (6/7/2018).
Menurut dia, dikirimnya dua unit helikopter ke Bumi Lancang Kuning ini, menambah jumlah helikopter yang bersiaga untuk kebakaran hutan dan lahan menjadi tujuh buah.Â
Tiga helikopter itu telah dikirim BNPB pada awal 2018. Masing-masing jenis Bell berkapasitas 3.000 liter air, kemudian satu unit Sikorsky dan Kamov yang mampu mengangkut 5.000 liter air.
Sementara, satu helikopter patroli yang dikirim oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Gunanya, untuk memantau potensi titik-titik api yang tersebar sehingga kebakaran hutan dan lahan tidak meluas.
"Keberadaan helikopter tersebut tentu akan sangat membantu Satgas dalam mencegah dan menanggulangi bencana Karhutla. Terutama menjelang pesta olahraga Asian Games," ucap Jim Gafur.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kemarau Pertengahan Juli
Jim juga mengatakan, Riau kembali akan memasuki musim kemarau fase kedua pada pertengahan Juli ini. Dengan alasan itulah, Pemerintah Provinsi Riau memperpanjang status siaga darurat penanggulangan Karhutla hingga November 2018.
Sebelumnya, Provinsi Riau juga telah menetapkan status Siaga Karhutla. Yaitu pada 19 Februari 2018 lalu hingga 31 Mei 2018. Dalam kurun waktu lima bulan itu, tercatat 1.870,96 hektare lahan telah terbakar.
Â
Ikuti berita menarik lainnya di Jawapos
Advertisement