Demokrat: Duet Cak Imin-AHY Justru Muncul dari Relawan PKB

Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, opsi Cak Imin-AHY telah muncul sejak lama. Bahkan duet itu disuarakan kader PKB di tingkat bawah.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jul 2018, 08:09 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2018, 08:09 WIB
Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Merdeka.com/Muhammad Genantan Saputra)
Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Merdeka.com/Muhammad Genantan Saputra)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat masih berupaya terbentuknya poros ketiga yang akan bertarung melawan capres Joko Widodo dan Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Belakangan muncul wacana duet Muhaimin Iskandar-Agus Harimurti Yudhoyono atau Cak Imin-AHY.

Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, opsi Cak Imin-AHY telah muncul sejak lama. Bahkan duet itu disuarakan kader PKB di tingkat bawah.

"Jadi Cak Imin-AHY dari awal justru muncul dari PKB sendiri bahwa relawannya muncul dulu dengan ACI (AHY-Cak Imin) atau CIA (Cak Imin-AHY) kalau enggak salah salah. Memang itu justru muncul dari PKB," jelasnya di DPP Partai Demokrat Wisma Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 10 Juli 2018.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan berkomunikasi dengan PKB untuk melihat peluang kemungkinan membangun koalisi. Tak hanya dengan PKB, menjelang pendaftaran capres-cawapres, partainya akan semakin intens berkomunikasi dengan parpol lainnya yang memiliki peluang bergabung dengan poros ketiga

"Jadi semua ini kita lihat lah apakah Cak Imin-AHY atau AHY-Cak Imin. Siapapun nanti kalau koalisinya terbentuk, mudah-mudahaan bisa mengerucut ke nama-nama yang potensial untuk bertanding. Jadi tidak asal bertanding karena kita bertanding ingin menang, bukan sekadar ingin berlari-lari di lapangan," lanjutnya.

Jika kemudian ada tawaran dari Gerindra untuk menarik AHY jadi cawapres Prabowo, Ferdinand mengatakan partainya tak bisa serta merta menentukan pilihan. Ada syarat-syarat yang akan diajukan.

"Kami punya tolok ukur bagaimana menentukan kita akan berkoalisi. Yang pertama itu memang bagi Partai Demokrat yang kemungkinannya menang ya itu lah yang paling tinggi yang akan kita restui untuk bersama-sama dengan kita," ujar Ferdinand.

 

Demokrat Intens Bahas Koalisi

Ferdinand mengatakan, kader Demokrat menginginkan agar dibuka poros baru. Walaupun opsi bergabung dengan koalisi Jokowi atau Prabowo juga masih memungkinkan. Saat ini majelis tinggi partai sedang intens membahas arah koalisi parpol.

"Tadi malam sudah dilakukan persidangan tahap awal. Nanti akan terus melakukan sidang untuk menentukan sikap," ujar dia.

Sidang tahap awal membahas tiga kemungkinan dan segala pertimbangannya yaitu bergabung dengan kubu Jokowi, berkoalisi dengan Gerindra dan PKS mengusung Prabowo, dan terakhir membentuk poros ketiga.

Beberapa prinsip yang menjadi pegangan Demorkat dalam memilih koalisi yaitu penentuan capres dan cawapres atas kesepakatan bersama, ada keseteraan dan saling menghargai antar anggota koalisi, dan visi misi koalisi harus dibahas bersama.

"Kalau tiga ini tidak kami dapat tentu agak sulit bagi kami mendukung. Ini jadi sampai sekarang yang belum kami dapatkan. Kemarin ada komunikasi dengan Gerindra, memberikan kesan semua ini opsi terbuka. Ayo sama sama bahas. Meskipun demikian, kami tidak ingin terburu-buru menentukan sikap. Kita bahas dulu," tandas Ferdinand. 

 

Reporter: Hari Ariyanti

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya