WNI Diduga Terlibat Bom Bunuh Diri di Filipina, Ini Penjelasan Kapolri

Polri sudah bekerja sama dengan kepolisian Filipina untuk mendalami dugaan keterlibatan WNI dalam aksi teror.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 05 Agu 2018, 12:34 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2018, 12:34 WIB
Bahas Anggaran, Kapolri Tito Karnavian Raker Dengan Komisi III DPR
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengikuti raker dengan Komisi III DPR di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/6). Rapat membahas Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA K/L). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Polri masih mendalami kemungkinan keterlibatan warga negara Indonesia (WNI) dalam ledakan bom mobil di Filipina beberapa waktu lalu. Dugaan sementara pengemudi mobil berisi bahan peledak itu bukan WNI.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, hingga saat ini pihaknya terus bekerja sama dengan kepolisian Filipina untuk mengusut aksi teror tersebut.

"Infonya adalah warga negara Maroko, kalau nggak salah pelakunya dari Afrika Selatan," ujar Tito usai mengikuti pemecahan rekor dunia tari poco-poco di Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/8/2018).

Meski begitu, Polri belum bisa memastikan 100 persen aksi teror tersebut tak melibatkan warga Indonesia. Siapa sebenarnya pelaku bom mobil tersebut juga belum ada titik terang.

"Masih kami selidiki, belum terkonfirmasi," ucap jenderal bintang empat tersebut.

Sebelumnya diberitakan, ledakan bom mobil di sebuah provinsi di selatan Filipina pada Selasa siang telah menewaskan 10 orang dari warga sipil, tentara, dan milisi serta melukai beberapa orang.

Ledakan tersebut juga menghancurkan bagian barikade yang mengelilingi pos militer di Desa Colonia, Provinsi Pulau Basilan.

Dilansir dari beberapa media lokal Filipina, pengemudi yang tewas sempat berbicara dengan dialek yang sulit dimengerti. Dia diduga WNI. Hanya saja otoritas setempat belum mengungkap identitas pelaku lebih detil.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya