Top 3 News: Arah Angin Berubah, Ma'ruf Amin Cawapres Jokowi

Top 3 news, sebelumnya nama mantan Ketua MK Mahfud MD yang mencuat sebagai calon kuat pendamping Jokowi.

oleh Anri SyaifulMaria FloraIka DefiantiLiputan6.com diperbarui 10 Agu 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2018, 07:00 WIB
Jokowi dan Prabowo
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/1/2015). Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news, tanda tanya besar seputar siapa sosok yang akan menjadi pendamping Presiden petahana Joko Widodo atau Jokowi akhirnya terkuak. Sosok berinisial M yang misterius itu ternyata adalah Ketua MUI KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres Jokowi di Pilpres 2019.

Sebelumnya nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD yang mencuat sebagai calon kuat pendamping Jokowi.

Ternyata arah angin berubah di detik-detik terakhir. 

Kabar lainnya yang tak kalah disorot di Liputan6.com adalah gempa susulan berskala kecil diperkirakan akan terus menggoyang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk sebulan ke depan.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan, kekuatan gempa susulan maksimal berada di kisaran 5,0 SR dan tidak berpotensi menimbulkan kerusakan.

Dia meminta warga bersiap menghadapi risiko itu, karena Pulau Lombok berdekatan dengan Sesar Flores yang membentang dari Bali hingga utara Laut Flores.

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Kamis, 9 Agustus 2018:

1. HEADLINE: Akhir Drama Cawapres Jokowi dan Prabowo, Sosok Baru Jadi Kejutan?

20161031-Presiden Jokowi Temui Prabowo Subianto-Bogor
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengajak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk naik kuda di kediamannya di Hambalang, Bogor, Senin (31/10). Jokowi dan Prabowo usai melakukan pertemuan tertutup selama hampir 2 jam. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya publik dibuat penasaran dengan inisial M yang disebut Presiden Jokowi akan menjadi cawapresnya di Pilpres 2019. Karena dari 10 nama yang mengerucut dalam bursa cawapres, ada beberapa tokoh yang memiliki awalan nama M.

Hari ini, di restoran Plataran Menteng, Jakarta Pusat, Jokowi memutuskan untuk memilih Ketua MUI Ma'ruf Amin sebagai pendampingnya pada pertarungan jilid II di Pilpres mendatang.

Di sisi lain, para pendukung Prabowo Subianto hingga Rabu malam, 8 Agustus kemarin terus menggodok nama cawapres. 

Selama ini ada tiga nama kuat yang mencuat di bursa cawapres Prabowo. Mereka adalah Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, dan pendakwah Ustaz Abdul Somad.

Siapa yang akan dipilih Prabowo sebagai cawapres?

 

Selengkapnya...

 

2. Babak Penentuan Cawapres Jokowi Vs Prabowo

Banner Infografis bursa cawapres Jokowi versus Prabowo.
Banner Infografis bursa cawapres Jokowi versus Prabowo.

Tenggat pendaftaran bakal capres dan cawapres berakhir pada Jumat 10 Agustus 2018 pukul 24.00. Sejak pendaftaran dibuka pada Sabtu 4 Agustus lalu, koalisi pengusung Joko Widodo atau Jokowi maupun Prabowo Subianto bermanuver politik, sehingga bursa cawapres kian ramai.

Kedua kubu mengerucutkan nama untuk menentukan cawapres pendamping capres masing-masing. Ada 10 nama yang masuk bursa cawapres untuk Jokowi dan Prabowo.

Untuk memilih cawapres, koalisi pendukung Jokowi maupun Prabowo menggencarkan pertemuan hingga Rabu malam, 8 Agustus 2018. Siapa saja yang masuk dalam bursa cawapres?

 

Selengkapnya...

3. BMKG: Gempa Susulan Skala Kecil di Lombok hingga Sebulan

Anak-anak Korban Gempa Lombok
Petugas medis militer mengobati seorang anak laki-laki yang mengalami cedera akibat gempa Lombok di rumah sakit darurat di Kayangan, Rabu (8/8). BPBD Lombok Utara mencatat data sementara jumlah korban jiwa mencapai 347 orang. (AP/Fauzy Chaniago)

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, gempa susulan skala kecil akan terus terjadi di Lombok hingga empat minggu ke depan.

"Tiga hingga empat minggu ke depan gempa kecil masih akan terjadi. Kita harus menerimanya, ini proses alam," kata Dwikorita di Mataram, Kamis (9/8/2018).

Gempa susulan, menurut dia, kekuatannya maksimal pada kisaran 5,0 SR dan tidak berpotensi menimbulkan kerusakan. Namun dia mengingatkan warga yang rumahnya rusak akibat gempa besar pada Minggu 5 Agustus lalu tetap waspada.

"Justru akan sangat berbahaya jika setelah gempa besar terjadi namun tidak ada gempa susulan kecil setelahnya, berarti masih ada potensi energi besar," jelas Dwikorita.

 

Selengkapnya...

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya