Ketum PPP Sayangkan Amien Rais Kerahkan Massa saat Diperiksa Polisi

Ketua Umum PPP Romahurmuziy menyayangan adanya pengerahan massa saat Amien Rais diperiksa penyidik

oleh Fajar Abrori diperbarui 11 Okt 2018, 11:45 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2018, 11:45 WIB
Ketum PPP Romahurmuziy
Ketum PPP, Romahurmuziy saat memberkan pembekalan kepada pada caleg PPP di Solo, Rabu (10/10). (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Solo - Pemeriksaan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN). Amien Rais dikawal massa dari Persaudaraan Alumni (PA) 212. Adanya pengerahan massa dalam pemeriksaan mantan Ketua MPR RI itu pun disayangkan oleh Ketua Umum (Ketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M Romahurmuziy.

"Pengerahan massa itu berlebihan karena itu seperti menyampaikan pesan tidak bersahabat terhadap pemeriksaan oleh penyidik polisi," kata Romahurmuziy usai menghadiri pembelakan caleg PDIP wilayah Solo Raya di Hotel Sahid Jaya Solo, Rabu, 10 Oktober 2018.

Dia mengungkapkan jika Amien Rais tidak melakukan hal-hal yang sebagaimana dibayangkan tidak perlu sebenarnya mengerahkan massa. Pasalnya agenda pemanggilan polisi itu hanyalah sebuah penyidikan biasa.

"Ini kan pemeriksaan biasa belum ada status hukum terkait pemeriksaan itu," ujar Ketum PPP yang akrab dipanggil Rommy.

Selain itu, dia menambahkan sebagai seorang tokoh yang sudah sangat matang dan berpengalaman, mantan Ketum PAN itu tidak perlu membawa massa karena yang dihadapi hanya penyidik biasa.

"Kalau hanya menghadapi seorang penyidik kepolisian masak bawa banyak teman," tuturnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Usut Tuntas

Dalam penanganan kasus Ratna Sarumpaet, Romy meminta polisi untuk menyelidik kasus tersebut secara tuntas. Jangan sampai kasus hoaks seperti itu terulang kembali di kemudian hari, pasalnya menyangkut kebohongan terbesar atau megahoaks.

Ia pun berharap perkara tersebut jangan sampai mengendap begitu saja, namun dibongkar bahwa kasus itu semacam orkestrasi atau skenario.

“Kasus itu harus dibongkar sedemikain rupa sehingga ke depan tidak ada orang yang bermain-main dengan hoaks karena sampai saat  ini di berbagai medsos masih ada hoaks yang diterbarkan untuk mendikreditkan pemerintah,” tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya