Liputan6.com, Jakarta - Setio Budi Hartanto menjadi sosok inspirasi di ajang Asian Para Games. Dia berhasil mendapatkan medali di cabang para atletik.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Senin (15/10/2018), sebagai penyandang disabilitas Setio bergulat dengan kehidupannya. Dia pernah sempat putus asa karena ditolak masuk sekolah kejuruan karena fisiknya. Bahkan dia pernah menjadi kuli cangkul dengan upah Rp 8.000 per hari.
Baca Juga
Selepas SMA, Setio masuk ke Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa di Solo, Jawa Tengah.
Advertisement
"Saya mendapat kesempatan untuk berlatih keterampilan. Di situ saya mengetahui olahraga disabilitas ini," ujar Tiyo.
Awal perkenalannya dengan atletik pun cukup unik karena Setio asal menjawab ketika ditanya hobi olahraganya.
"Saya ditanya saat sekolah suka olahraga apa. Saya jawab lompat jauh dan bisa sejauh 5 meter. Padahal saya hanya asal ceplos saja," aku Tiyo.
Baginya restu orangtua segalanya. Oleh karena itu, setiap kali akan bertanding, Setio pasti menyempatkan waktu untuk pulang ke rumah orangtuannya di Temanggung, Jawa Tengah untuk memohon restu. (Karlina Sintia Dewi)