Penyebab Meninggalnya Penyelam Basarnas Saat Cari Korban Lion Air di Karawang

Menurut Isswarto, harusnya penyelaman pencarian korban Lion Air berakhir pukul 16.00 WIB, karena kondisi gelap dan cuaca yang kurang bersahabat.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Nov 2018, 08:45 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2018, 08:45 WIB
Korban Lion Air JT-610
Tim Basarnas melakukan pencarian korban maupun serpihan pesawat Lion Air JT-610 di perairan Karawang, Jawa Barat, Rabu (31/10). Hingga hari ketiga, pencari korban jatuhnya Lion Air JT-610 terus dilakukan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang penyelam yang tergabung dalam tim Basarnas pencarian korban Lion Air PK-LQP di laut Karawang, Jawa Barat, dilaporkan meninggal saat bertugas, Jumat 2 November kemarin.

Dari informasi yang diperoleh, korban diketahui bernama Syachrul Anto, merupakan anggota Indonesia diver rescue.

Dansatgas SAR, Kolonel Laut (P) Isswarto mengatakan, korban meninggal karena dekompresi.

"Diduga dekompresi karena tekanan, bekerja tidak tahu waktu, harusnya naiknya pelan-pelan, lima meter berhenti dulu, sampai muncul (ke permukaan), dia mungkin langsung," kata Isswarto saat dihubungi Merdeka.com, Sabtu (3/11/2018).

Menurut Isswarto, harusnya penyelaman pencarian korban Lion Air berakhir pada pukul 16.00 WIB, karena kondisi gelap dan cuaca yang kurang bersahabat. Namun, korban masih berada di bawah laut hingga pukul 16.30 WIB. "Korban dari sipil, penyelam Basarnas," kata Isswarto.

 


Di Rumah Duka

Saat ini jenazah korban sudah berada di rumah duka di Surabaya, Jawa Timur.

"Laporan ke saya hanya terjadi dekompresi. Terus dibawa ke chamber di KN Victory. Tindakan lanjut saya tidak monitor (karena di bawah Basarnas)," tutup Isswarto.

Reporter: Randy Ferdi Firdaus

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya