Sunanto Terpilih Jadi Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah

Sunanto bercita-cita ingin membawa nama Pemuda Muhammadiyah ini semakin kuat dan maju.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 29 Nov 2018, 06:32 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2018, 06:32 WIB
Intan Umbari Prihatin/Merdeka.com
Wapres Jusuf Kalla membuka Muktamar Pemuda Muhammadiyah di Yogyakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Forum Muktamar Pemuda Muhammadiyah XVII yang digelar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) akhirnya menetapkan Sunanto sebagai Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022. Sunanto pun resmi terpilih menggantikan posisi yang ditinggalkan Dahnil Anzar Simanjutak.

Usai terpilih, Sunanto pun menyampaikan rasa syukurnya dan berterima kasih kepada seluruh peserta .

"Ini adalah kemenangan bersama. Saya mohon bimbingannya, perjuangan pasti berat dalam memperjuangkan nilai-nilai Muhammadiyah," kata Sunanto, di UMY, usai perhitungan suara, Rabu, 28 November 2018.

Baginya, nama besar Pemuda Muhammadiyah begitu besar telah ditorehkan oleh ketua umum yang lama, Dahnil Anzar. Untuk itu, ke depan ia ingin membawa nama Pemuda Muhammadiyah ini semakin kuat dan maju.

"Dan lebih mampu mengantarkan kader-kadernya di orbitasinya," kata Sunanto seperti dilansir dari JawaPos.com.

Dalam pemilihan itu, Sunanto mendapatkan 590 suara. Kemudian Ahmad Fanani mendapat 266 suara. Lalu Ahmad Labib dapat 292 suara.

Sementara Andi Fajar Asti tidak dapat suara. Sedangkan, Faisal dan Muhammad Sukron masing-masing dapat 2 suara.

Dari informasi yang dihimpun, Sunanto di kepengurusan PP Pemuda Muhammadiyah periode 2014-2018 tercatat sebagai Ketua Bidang Hikmah dan Hubungan Antar Lembaga.

Selain itu ia juga aktif di sebuah Lembaga Pemantau Pemilu, Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR). Di JPPR itu, ia dipercaya sebagai Koodinator Nasional (Kornas) periode 2017-2019.

Otentik Muhammadiyah

Pria kelahiran Sumenep, Jawa Timur itu merupakan kader otentik persyarikatan yang tumbuh dan berkembang dari proses perkaderan Muhammadiyah.

Tak hanya itu, Cak Nanto di masa kecilnya dia dibesarkan di Panti Asuhan Muhammadiyah (PAM) Sumenep. Lalu melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren Sobron, Jawa Tengah.

Semasa dari pesantren itu Cak Nanto mulai aktif berkegiatan di organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah. Mulai dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IKM), dan terakhir di Pemuda Muhammadiyah.

Di tengah tahun politik ini, Nanto pun membuat sikap yakni tidak mau mengorbankan proses panjangnya di organisasi dengan gerakan dukung mendukung. Dia ingin menjaga khitah dan marwah Muhammadiyah. Sesuai dengan amanah Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir bahwa semua kader harus menjaga khitah Persyarikatan Muhammadiyah. Yaitu, harus menjaga kedekatan yang sama dengan semua partai politik dan calon presiden.

"Perlu mengisi ruang politik dengan keadaban dan kebajikan. Jangan pernah berpangku tangan dan menunggu untuk berkemajuan," katanya kepada wartawan, Rabu (28/11).

Ke depan, sebutnya, Pemuda Muhammadiyah harus memperkokoh gerakan di bawah tenda besar tauhid, ilmu, dan amal. "Pemuda Muhammadiyah akan terus bergerak memajukan bangsa," paparnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya