Polisi Sebut Papua Masih Aman Usai Insiden Pembunuhan Puluhan Pekerja

Polri mengatakan, peristiwa ini hanya terkonsentrasi di Nduga, Papua.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Des 2018, 15:12 WIB
Diterbitkan 04 Des 2018, 15:12 WIB
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal saat masih menjadi Kelapa Biro Penerangan Masyarakat Polri. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta - Mabes Polri menyebutkan wilayah Papua relatif aman pascapembunuhan terhadap pekerja proyek Istaka Karya yang sedang membangun jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Polri mengatakan, peristiwa ini hanya terkonsentrasi di Nduga. 

"Namun situasi Papua, Papua Barat relatif kondusif. Hanya ini konsentrasi di Nduga. Dari pagi kita sudah bergerak ke lokasi," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal, saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (4/12/2018).

Menurut dia, tidak ada kesulitan untuk mengakses daerah-daerah di Papua dan Papua Barat.

Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu mangatakan, pihaknya masih mencari pelaku tersebut.

"Kita tidak tahu motifnya apa. Dilakukan penembakan mengakibatkan tewas. Kita dan TNI akan bertindak tegas. Kita akan kejar, Ada beberapa yang sudah teridentifikasi kelompok mana," ujar Iqbal.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Sayangkan

Ilustrasi garis polisi
Ilustrasi garis polisi (iStockPhoto)

Iqbal pun menyayangkan insiden pembunuhan tersebut. Padahal, para pekerja ini akan membangun infrastruktur untuk kemajuan Papua. Menurutnya, perbuatan para pelaku itu sangat keji. 

"Kita sangat menyayangkan aksi dari KKB. Bayangkan ini adalah pekerja yang ingin membangun Papua, mensejahterakan Papua, mereka (KKB) melakukan tindakan keji itu. Bayangkan pekerja yang tidak berdosa sedang membangun jalan, pelabuhan, fasilitas publik. Kita tidak tahu motifnya apa. Dilakukan penembakan mengakibatkan tewas. Kita dan TNI akan bertindak tegas. Kita akan kejar," pungkas Iqbal.

Reporter: Ronald

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya