Pahit Getir Nufrida Digulung Ombak hingga 50 Meter Terseret Tsunami Selat Sunda

Saat sadar, tutur Nurfrida, dia sudah berada di tangga villa bersama kakak dan adiknya, serta korban lain yang terseret gelombang tsunami. Namun, sang ayah hingga dan masih belum ditemukan.

oleh Abramena diperbarui 24 Des 2018, 12:40 WIB
Diterbitkan 24 Des 2018, 12:40 WIB
Terjangan Tsunami Luluh Lantakkan Sumur Ujung Kulon
Warga mencari sisa harta benda usai tsunami menerjang Kampung Sumur, Ujung Kulon, Banten, Selasa (24/12). Gelombang tsunami menerjang daratanan dan merusak sejumlah bangunan. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Karawang - Nurfrida (16) warga Perum Pegadungan No 334, Jalan Papandayan IV, Desa Purwasari, Kecamatan Purwasari, Karawang, salah satu korban selamat tsunami Selat Sunda pada Sabtu 22 Desember 2018 lalu.

Nurfida mengaku ia digulung ombak, kemudian terseret hingga 50 meter dari bibir pantai Tanjung Lesung, Serang, Banten, hingga terluka di bagian muka.

"Sekitar 50 meter saya tergulung. Saya terbawa gelombang hingga ke darat, artinya saya terputar-putar sampai terdampar di daratan, " kata Nurfrida, di kediamannya Senin (24/12/2018).

Dia menceritakan saat kejadian, ia bersama ayahnya (Ayi Rojak) dan kakak, serta adiknya berjumlah 5 orang, berjalan menuju konser Seventeen sebelum ke lokasi konser, ombak besar datang dan menggulung mereka hingga semua terpisah.

"Waktu kejadian sedang jalan menuju konser seventeen, tiba-tiba ada gelombang besar dari pantai, " katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ayah Belum Ditemukan

Tsunami Anyer
Kendaraan melintas di antara puing-puing setelah tsunami menerjang kawasan Anyer, Banten, Minggu (23/12). Tsunami menerjang pantai di Selat Sunda, khususnya di daerah Pandenglang, Lampung Selatan, dan Serang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saat sadar, kata Nurfrida, dia sudah berada di tangga villa bersama kakak dan adiknya, serta korban lain yang terseret gelombang tsunami. Namun, sang ayah hingga dan masih belum ditemukan.

"Setelah sadar baru bisa ketemu keluarga yang lain yang kebetulan selamat karena posisi waktu kejadian ada di villa tempanya menginap," tambah Nurfida.

Sedangkan keponakannya bernama Onel ditemukan keluarga di salah satu rumah sakit di Pandeglang dalam keadaan luka di bagian kaki dan masih dalam perawatan.

"Semuanya yang terseret gelombang ada lima orang termasuk ayah saya," terangnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya