Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Agung Mozin mundur dari kepengurusan partai. Ia mengambil langkah itu di tengah gelombang mundurnya pengurus DPP PAN.
Sekretaris Dewan Kehormatan Putra Jaya Husin juga mengambil langkah serupa. Menurut Mozin, pemicunya adalah tata kelola PAN yang dijalankan dengan buruk.
Baca Juga
"Banyaklah dilanggar Zul (Zulkifli Hasan, Ketua Umum PAN), one man show, segala sesuatunya dia ambil keputusan," katanya kepada Liputan6.com, Kamis (27/12/2018).
Advertisement
Mozin menuturkan, kondisi itu sudah berlangsung tak lama sejak Zulkifli Hasan menduduki posisi ketua umum. Sejak saat itu, banyak kader yang mundur teratur.
"Suasana diinternal sudah tidak itu lagi, ada yang diam-diam menghilang," tutur Mozin.
Kepemimpinan di PAN, lanjut dia, merujuk AD/ART partai. Namun, hal itu kini banyak diterabas.
"Kalau rujukan sudah dilanggar, apalagi pegangan kita," imbuhnya.
Ia menegaskan tak mundur dari PAN. Ia tetap kader PAN, namun tak menjadi pengurus lagi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tak Terkait Pilpres dan Amien Rais
Mozin membantah keputusannya terkait desakan Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais, mundur yang mencuat belakangan ini.
"Kami pasukan Amien Rais," katanya.
Ia pun menegaskan tetap mendukung keputusan PAN menyokong Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019. Mozin hingga saat ini masih terdaftar di Badan Pemenangan pasangan itu.
Tanggapan DPP PAN
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (Waketum PAN) Bara Hasibuan angkat bicara terkait banyaknya pihak yang mengundurkan diri atau nonaktif dari kepengurusan partai. Dia menegaskan sampai saat ini partainya masih tetap solid.
"Tapi internal PAN ini tetap solid, tidak ada efeknya terhadap internal partai sendiri. Memang ada bendahara umum PAN yang mundur dan beberapa pengurus, tapi itu saya pikir partai tetap solid," kata Bara saat dihubungi, Kamis (27/12/2018).
Bara juga menanggapi santai dengan banyaknya pihak yang mengundurkan diri, non aktif dari jabatan hingga munculnya desakan mundur Amien Rais dari jabatan Ketua Dewan Kehormatan. Ia menilai itu sebagai bentuk keprihatinan dari masing-masing kader.
"Jadi mereka merasa punya tanggung jawab moral untuk menyampaikan hal tersebut berdasarkan keprihatinan mereka, yang jelas mereka ini PAN. Tetap bisa punya eksistensi dan peranan dalam kehidupan demokrasi kita," ungkapnya.
Dia menegaskan mundur atau nonaktifnya pengurus bukan karena masalah Pilpres 2019. Semua masalah itu, berkaitan dengan masalah di manajemen partai.
"Bukan soal Pilpres yang pasti, tapi soal internal manajemen partai dan Pak Nasrullah sudah katakan juga kan. Dia bilang dia kecewa dengan manajemen partai," ucapnya.
Advertisement