Liputan6.com, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengecam pemasangan baliho bertuliskan Jesus is Moslem di Cilacap.
"Pemasangan baliho ini mencederai toleransi beragama yang selama ini dijunjung tinggi oleh masyarakat Banyumas Raya, termasuk Cilacap,” ujar Sigit Widodo, caleg DPR-RI PSI daerah pemilihan Banyumas dan Cilacap, dalam keterangan tertulisnya.
Baca Juga
Sebelumnya, masyarakat dikejutkan baliho bertuliskan I love Jesus because Jesus is Moslem di beberapa lokasi di Kota Cilacap. Pada bawah tulisan tersebut terdapat ajakan untuk tidak merayakan Hari Natal dan Tahun Baru.
Advertisement
Di sana ada pula tulisan besar "Toleransi tidak sama dengan pluralisme". Sigit menilai, baliho itu menciderai perasaan umat Kristiani Cilacap.
"Sebagai umat Islam, saya mengecam dan memohon maaf jika aksi ini menganggu saudara-saudara kita dalam merayakan Hari Natal," lanjut Sigit lagi.
Menurut mantan direktur operasional Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) ini, keimanan Islam yang mengakui Yesus sebagai Nabi Isa seharusnya memperkokoh toleransi antara umat Islam dan Kristiani.
"Tidak selayaknya dipertentangkan, apalagi ditampilkan dalam baliho yang provokatif semacam itu," kata Sigit.
Ciptakan Intoleransi
Ia menuding pemasangan baliho sebagai tindakan provokatif untuk menciptakan intoleransi di Cilacap. Sigit lantas mengungkit pemasangan spanduk yang menolak sedekah laut di Cilacap dua bulan silam.
"Sepertinya ada yang mencoba menggoyang toleransi antar-umat beragama dan kepercayaan di Cilacap,” ujar Sigit.
Meskipun demikian, Sigit yakin masyarakat Cilacap tidak akan terprovokasi oleh spanduk dan baliho intoleran semacam itu.
Ia mengingatkan, Masyakarat Banyumas Raya dikenal toleran terhadap perbedaan agama dan kepercayaan. Sigit yakin masyarakat Cilacap menolak aksi-aksi provokasi semacam itu.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement