3 Sikap Jokowi Terkait Cuitan 'Presiden Baru' CEO Bukalapak

Di mata Jokowi, sosok Achmad Zaky adalah pemuda dengan segudang pretasi. Saat ini Bukalapak yang dipimpinnya menjadi salah satu e-commerce terbesar di Indonesia.

oleh Maria Flora diperbarui 17 Feb 2019, 13:33 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2019, 13:33 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi memberikan keterangan seusai bertemu CEO Bukalapak Achmad Zaky di Istana Merdeka, Sabtu (16/2). Jokowi mengaku tidak terbawa perasaan karena cuitan Zaky soal kritik bujet research & development (R&D) Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - CEO Bukalapak Achmad Zaky menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Sabtu pagi kemarin di Istana Negara. Zaky hendak meluruskan ciutannya di media sosial yang menyinggung anggaran Riset dan Pengembangan atau research & development (R&D) Indonesia.

Kepada sejumlah awak media, dia mengaku telah meminta maaf secara pribadi terkait kegaduhan yang dibuatnya. Zaky pun mengapresiasi pemerintahan Presiden Jokowi yang ingin mewujudkan Indonesia maju dengan berbasis inovasi.

"Jadi saya mengucapkan terima kasih pada Presiden Jokowi yang mengundang saya. Saya pribadi mengucapkan minta maaf dan meluruskan cuitan saya. Saya mengapresiasi rancangan pemerintah suapaya Indonesia maju. Pemerintah sudah punya plan untuk memajukan Indonesia," kata CEO Bukalapak Achmad Zaky.

Lantas seperti apa sikap Jokowi usai bertemu dengan Achmad Zaky, selaku bos bukalapak.com?

Saksikan video pilihan di bawah ini:


1. Memaafkan

Presiden Jokowi terima CEO Bukalapak di istana
CEO Bukalapak, Achmad Zaky didampingi Staf Khusus Presiden Teten Masduki memberikan keterangan seusai menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Sabtu (16/2). Pertemuan berlangsung tertutup dari awak media. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di mata Jokowi, sosok Achmad Zaky adalah pemuda dengan segudang pretasi. Saat ini persuahaan yang dipimpinnya menjadi salah satu e-commerce terbesar di Indonesia selain Traveloka, GoJek, dan Tokopedia.

Atas cuitan pendiri dan CEO Bukalapak itu di akun Twitternya, Presiden Jokowi memaklumi dan mengakui kekhilafan Zaky.

"Tadi sudah bertemu dan saya tidak ada perasaan apa-apa terhadap mas Zaky," kata Jokowi saat memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (16/2/2019).

Dirinya bahkan mendukung betul Bukalapak, baik melalui regulasi maupun suntikan dana. Selain itu, sosok Zaky juga dijadikan contoh agar anak-anak muda Indonesia yang berprestasi bisa lebih banyak berinovasi dalam bidang apapun.

Ini ciutan CEO Bukalapak Achmad Zaky hingga menjadi isu panas. Pada 13 Februari 2019, Zaky berkicau di akun Twitternya soal bujet R&D.

"Omong kosong Industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (2016, in USD) 1. US 511B 2. China 451B 3. Jepang 165B 4. Jerman 118B 5. Korea 91B 11. Taiwan 33B 14. Australia 23B 24. Malaysia 10B 25. Spore 10B 43. Indonesia 2B. Mudah2an presiden baru bisa naikin," tulis Zaky.


2. Hentikan Uninstall Bukalapak

Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersiap memberikan keterangan seusai bertemu CEO Bukalapak Achmad Zaky di Istana Merdeka, Sabtu (16/2). Jokowi menegaskan mendukung penuh anak-anak muda seperti Zaky untuk berinovasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Gerakan #UninstallBukalapak muncul dan menjadi trending di Twitter, usai Zaky menyinggung 'presiden baru' saat membahas revolusi industri 4.0. Hal ini membuat gerah para pendukung Jokowi di Pilpres 2019. Di sinilah awalnya mereka mulai menggaungkan #UninstallBukalapak.

Melihat gerakan tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta semua pihak untuk menghentikan #UninstallBukalapak.

"Kita harus bijak dalam bersikap, matang dalam bersikap dalam setiap peristiwa apapun. Sebab itu saya ajak hari ini untuk hentikan, untuk setop (gerakan) uninstall Bukalapak. Karena kita harus dorong anak-anak muda yang memiliki inovasi dan kreativitas untuk maju," ujar Jokowi.

Jokowi mengaku dirinya tak marah kepada Zaky terkait cuitannya yang ramai diperbincangkan. Jokowi pun mengajak agar semua pihak dewasa dalam bersikap.


3. Ungkap Anggaran Besar Dana Riset

Presiden Jokowi terima CEO Bukalapak di istana
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu CEO Bukalapak, Achmad Zaky di Istana Merdeka, Sabtu (16/2). Turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan itu Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain soal 'presiden baru', dalam isi ciutan Achmad Zaky juga diungkap soal Riset dan Pengembangan atau research & development (R&D) Indonesia.

Usai bertemu dengan CEO Bukalapak tersebut, Jokowi membeberkan berapa nilai anggaran R&D.

"Supaya kita semuanya tahu bahwa dana pengembangan dan riset kita ini sudah Rp 26 triliun," ungkap Jokowi usai bertemu CEO Bukalapak, Achmad Zaky di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (16/2/2019).

Jokowi menyebut kemungkinan anggaran tersebut dapat bertambah.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan, anggaran R&D sudah menyasar kementerian lembaga. Dengan harapan, penggunaannya tepat sasaran dan memberikan dampak positif bagi pembangunan bangsa.

"Agar arahnya itu jelas. Tembakannya tepat, sehingga inovasi negara ini bisa muncul, muncul, muncul, muncul," kata Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya