Bermagnitudo 5,6, Ini Fakta-Fakta Gempa Solok Selatan

Gempa yang terjadi di Solok merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 02 Mar 2019, 08:16 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2019, 08:16 WIB
Gempa Solok selatan
Gempa Solok Selatan mengakibatkan ratusan rumah rusak dan puluhan orang terluka. (Dokumentasi BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Gempa bermagnitudo 5,6 mengguncang Solok Selatan, Sumatera Barat pada Kamis, 28 Februari 2019.

Gempa berpusat di darat pada kedalaman 10 km berpusat di 50 km tenggara Solok Selatan itu menimbulkan dampak korban luka dan rumah rusak.

Daerah yang mengalami kerusakan tersebar di 4 nagari di Kecamatan Sangir Balai Janggo dan Kecamatan Sangir Batanghari Kabupaten Solok Selatan. Gempa dirasakan sedang selama sekitar 3 detik pada pukul 06.27 WIB.

11 orang mengalmi luka ringan. Mereka tersebar di sejumlah wilayah yaitu 1 orang di Nagari Talunan dan 10 orang di Nagari Sungai Kunyit Kecamatan Sangir Balai Janggo.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun angkat bicara terkait gempa tersebut. Menurut Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake).

Dihimpun dari Liputan6.com, berikut deretan fakta gempa yang terjadi di Solok:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

1. Sebabkan Rumah Rusak dan Belasan Orang Terluka

Gempa Solok
Gempa Solok Selatan mengakibatkan ratusan rumah rusak dan puluhan orang terluka. (Dokumentasi BNPB)

Gempa bermagnitudo 5,6 yang berpusat di darat pada kedalaman 10 km berpusat di 50 km tenggara Solok Selatan menimbulkan dampak korban luka dan rumah rusak.

Daerah yang mengalami kerusakan tersebar di 4 nagari di Kecamatan Sangir Balai Janggo dan Kecamatan Sangir Batanghari Kabupaten Solok Selatan.

11 orang mengalmi luka ringan. Mereka tersebar di sejumlah wilayah yaitu 1 orang di Nagari Talunan dan 10 orang di Nagari Sungai Kunyit Kecamatan Sangir Balai Janggo.

Sementara 101 unit rumah rusak tersebar di 4 nagari yaitu. 30 Unit rumah rusak sedang terdapat di Nagari Talunan Maju Kecamatan Sangor Balai Janggo. 4 Unit rumah rusak berat dan 6 unit rumah rusak sedang di Nagari Sungai Kunyit Kecamatan Sangir Balai Jangjo.

"1 Unit rumah rusak berat dan 30 unit rumah rusak sedang dan rusak ringan di Nagari Sungai Kunyit Barat Kecamatan Sangir Balai Janggo. 30 unit rumah rusak sedang dan ringan di Nagari Ranah Pantai Cermin Kecamatan Sangir Batanghari," ujar Sutopo.

BPBD Kabupaten Solok Selatan masih melakukan pendataan. Posko kesehatan didirikan di Sungai Kunyit. Tenda didirikan untuk logistik dan pengungsi.

"Dampak gempa tidak besar sehingga diperkirakan kerusakan tidak luas," ujar dia.

 

2. Penyebab Gempa

Gempa Solok Selatan
Gempa di Solok Selatan mengakibatkan 101 unit rumah rusak. (dokumentasi BNPB)

Hasil pemutakhiran parameter menunjukkan gempa di Kabupaten Solok Selatan memiliki kekuatan magnitudo 5,3.

Episenter terletak pada koordinat 1,4 LS dan 101,53 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 36 kilometer arah timur laut Kota Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan, Propinsi Sumatera Barat, pada kedalaman 10 kilometer.

Menurut Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono, gempa Solok Selatan ini, merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu aktivitas sesar aktif yang belum terpetakan dan belum diketahui namanya.

"Pemicu gempa ini diduga berasal dari percabangan (splay) dari Sesar Besar Sumatra (The Great Sumatra Fault Zone), mengingat lokasi episenter gempa ini terletak sejauh 49 kilometer di sebelah timur jalur Sesar Besar Sumatera tepatnya dari Segmen Suliti," jelas Daryono kepada Liputan6.com, Jumat (1/3/2019).

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip).

"Jika memperhatikan peta geologi di lokasi episenter, tampak terlihat adanya pola kelurusan yang berarah barat laut-tenggara. Mengacu orientasi ini maka dapat dikatakan bahwa mekanisme gempa Solok Selatan ini berupa sesar geser dengan arah pergeseran menganan (dextral-strike slip fault)," ujar dia.

Dampak gempa ini guncangannya dirasakan di Solok Selatan mencapai skala intensitas V-VI MMI, Kota Padang III-IV MMI, Painan dan Padang Panjang II-III MMI, Payakumbuh Limapuluh Kota II MMI, Kepahyang I MMI. Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Solok Selatan, lebih dari 343 bangunan rumah rusak dan sedikitnya 48 orang terluka akibat gempa ini.

"Catatan sejarah gempa besar di Segmen Suliti tidak banyak, tetapi pada bagian selatan Segmen Suliti yang berdekatan dengan Segmen Siulak dalam catatan sejarah pernah terjadi 2 kali gempa dahsyat, yaitu Gempa Kerinci 1909 (M=7,6) dan 1995 (M=7,0)," ucap Daryono.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya