Liputan6.com, Jakarta - Suasana duka menyelimuti kediaman Ajun Komisaris Besar Polisi Lilik Purwanto yang kala itu menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar (Wakapolwiltabes) Semarang. Mendiang meninggal dunia pada Rabu, 14 Maret 2007.
Dalam catatan Sejarah Hari Ini (Sahrini) Liputan6.com, almarhum meregang nyawa lantaran ditembak anak buahnya sendiri, Brigadir Satu Martinus Hance sekitar pukul 08.00 WIB. Lilik ditemukan tewas bersimbah darah di ruangannya dengan 6 peluru bersarang di tubuh.
"Dari depan tiga (tembakan), dari belakang tiga. Jadi enam," kata Kepala Kepolisian Daerah Jateng Inspektur Jenderal Polisi Dody Sumantiawan, dikutip dari Liputan6.com, Jumat 8 Maret 2019.
Advertisement
Menurut keterangan saksi, semua berawal usai apel pagi. Saat itu, Hance dilayangkan surat mutasi ke Kepolisian Resor Kendal dari Kepala Unit Pelayanan Pengaduan dari Penegakan Disiplin (P3D) Ajun Inspektur Polisi Satu Titik Sumartini.
"Barangkali dia tidak puas. Dia datang membawa senjata api yang rencananya akan diserahkan karena yang bersangkutan akan dimutasi," ungkap Dodi
Diduga, Hance tak diterima keputusan tersebut. Sontak emosinya tak dapat terbendung hingga nekat menyandera Titik sambil menuju ruangan Lilik.
Mendengar peristiwa itu, Tim Gegana dibantu Unit Resmob yang sudah di tempat kejadian akhirnya menyerbu masuk ruangan Lilik. Hance yang dibujuk untuk menyerah, malah melontarkan timah panas ke atasannya sampai tewas seketika.
Tim Gegana sontak langsung melayangkan tembakan ke arah Hance karena tindakan bringasnya tersebut. Hance tewas dengan sebutir peluru yang tembus ke belakang tubuh. "Hanya satu (tembakan) tembus ke belakang," lanjut Dody.
Sementara, Aiptu Titik yang menjadi sandera menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara. Dia mengalami trauma akibat kejadian tersebut.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Prosesi Pemakaman yang Berseberangan
Jasad Lilik dikebumikan di TPU Borgota sore harinya dengan Upacara resmi kepolisian dimpimpin Kapolwiltabes Semarang Kombes Guritno Sigit. Hujan gerimis mengiringi pemakaman tersebut
Usai pemakaman, Kediaman Lilik terus didatangi para pelayat kala itu untuk memberi simpati. Sejumlah anggota polisi juga terlihat hadir di rumah duka.
Banyak kenagan manis disampaikan para kolega Lilik. Wali Kota Semarang saat itu, Sukawi Sutarip mengatakan, sosok Lilik biasa dipercaya saat memimpin kejuaraan liga voli di Semarang.
Sementara, suasana di rumah duka Briptu Hance di Kecamatan Gayamsari, Semarang, tampak sepi. Peti jenazahnya pun tidak berhias bendera nasional merah-putih.
Tak ada karangan bunga duka cita dan penghormatan resmi secara kepolisian. Bahkan, polisi yang terlihat berjaga hanya terlihat mengendalikan massa yang penasaran dengan kejadian kelabu ini.
Saat jenazah dimasukkan ke liang lahat tanpa iringan tembakan salvo, sejumlah lagu pujian diputar mengiringinya. Istri Hance, Wiwin, tampak emosional begitu jasad sang suami menyentuh tanah pusara.
Sebelum pengebumian, berlangsung misa yang dipimpin seorang romo di asrama polisi Kabluk, Gayemsari, Semarang Timur. Misa dihadiri keluarga, kerabat, serta anggota Gegana Brigade Mobil.
Â
Reporter: Rifqi Aufal Sutisna
Advertisement