Banyak Pejabat Terjerat Korupsi, JK Minta Pengawasan Diperketat

JK menjelaskan korupsi kini berbeda. Saat ini korupsi bukan hanya memperkaya diri sendiri, melainkan memperluas lini.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Mar 2019, 15:09 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2019, 15:09 WIB
Wapres Jusuf Kalla
Wakil Presiden Republik Indonesia, Muhammad Jusuf Kalla. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengatakan, walapun banyaknya pengawasan di Indonesia tetapi tetap saja masih banyak pejabat yang terjerat korupsi. Dia menjelaskan selama 15 tahun terdapat 9 menteri, 20 Gubernur, bupati serta ratusan anggota DPR-DPRD yang ditahan.

Hal itu, kata JK, menjadi perhatian untuk semua pihak. Walaupun kata JK sudah banyak yang mengawasi tetapi tetap saja banyak yang melakukan.

"Itu tentu menjadi perhatian kita. Bahwa begitu banyaknya yang mengawasi tapi juga makin banyak juga yang melakukannya. Walaupun juga kita tahu rumusan korupsi makin luas," kata JK saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengawasan Intern di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (21/3/2018).

Dia menjelaskan korupsi kini berbeda. Saat ini korupsi bukan hanya memperkaya diri sendiri, melainkan memperluas lini.

"Artinya adalah maka inspektorat, institusi pengawasan, BPKP harus lebih pintar lagi, lebih dalam lagi mengawasinya," kata JK.

Dia menjelaskan dalam Rakor kali ini bukan hanya membahas jumlah anggaran tetapi harus lebih fokus dalam pencegahan. Sebab anggaran pertahun semakin naik.

"Jadi bukan hanya diawasi dari sisi pengeluarannya juga bagaimana mengawasi tentang cara pengawasannya," kata JK.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya