Karopenmas: 15 Polisi Meninggal Saat Amankan Pemilu 2019

Sebagian besar penyebab kematian anggota Polri yang bertugas mengamankan pemilu itu diduga karena kelelahan.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 22 Apr 2019, 13:39 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2019, 13:39 WIB
Empat TPS Di Cirebon Ini Menggunakan Tinta Kunyit Pada Pemilu 2019
Petugas gabungan terdiri dari polri tni dan muspida memantau kesiapan pemilu 2019 di blok benda kerep Cirebon. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 15 polisi meninggal dunia saat mengamankan Pemilu 2019. Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan, sebagian besar anggota Polri yang bertugas mengamankan pemilu itu diduga wafat karena kelelahan.

Menurut dia, 15 orang itu meninggal di sejumlah wilayah di Tanah Air.

"Informasi dari SDM, anggota yang meninggal ada di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, NTT, NTB, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan di wilayah hukum Polda Metro Jaya," ucap Dedi, Senin (22/4/2019).

Dia mengatakan, anggota yang meninggal saat Pemilu 2019, sebagian besar berada di luar Jawa. Berdasarkan catatan Polri, yang paling banyak berada di NTT, Kalimantan, NTB, dan Sulawesi Selatan.

"Mungkin kondisi kesehatannya dan memang tuntutan tugas cukup banyak karena kondisi tiap orang berbeda. Pun demikian kondisi geografis di TPS yang dijaga," kata Dedi.

Dia pun menyampaikan turut berdukacita atas meninggalnya 15 anggota Polri yang gugur dalam melaksanakan tugas pada Pemilu 2019. Seluruhnya akan mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari Kapolri.

Salah Satunya di Jatim

Polisi meninggal dunia saat menjaga TPS
Prosesi pemakaman Aiptu Mulioto di Madiun. Ia meninggal dunia saat menjaga TPS Pilkada Serentak 2018 di Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. (Humas Polrestabes Surabaya untuk JawaPos.com)

Gelaran Pilkada Jatim 2018 dalam rangkaian Pilkada Serentak 2018 membawa duka bagi jajaran Polrestabes Surabaya, Jawa Timur. Salah seorang anggotanya, Aiptu Mulioto, gugur saat melaksanakan tugas menjaga tempat pemungutan suara atau TPS.

Dikonfirmasi JawaPos.com, juru bicara Polrestabes Surabaya AKP Chyntia Dewi Ariestya mengatakan, Mulioto merupakan anggota Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Satreskrim Polrestabes Surabaya.

"Almarhum gugur saat menjalankan tugas negara dini hari tadi," ucap Chyntia di Surabaya, Rabu (27/6/201).

Pada Pilkada Jatim 2018, Mulioto bertugas mengawasi tiga TPS Pilkada Jatim 2018 di wilayah kecamatan Gubeng, yakni TPS nomor 12, 13, dan 14. Saat memantau keamanan di sana, Rabu dini hari tadi, Mulioto ambruk.

"Kena serangan jantung. Sempat ditolong ke RSUD dr Soetomo, tapi akhirnya gugur. Kami semua merasa berduka dan kehilangan," ucap Chyntia.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, mengenal betul sosok Mulioto. Sudamiran dengan Mulioto merupakan kawan satu angkatan saat awal-awal masuk polisi sebagai bintara.

"Dia pekerja keras, jujur, dan sangat sederhana. Sebagai sesama kawan dan atasan, saya sangat kehilangan," tuturnya.

Setelah dari RSUD dr Soetomo, jenazah Mulioto disemayamkan di kampung halamannya di Madiun. Rabu siang tadi, jenazah polisi yang bertugas menjaga TPS Pilkada Jatim 2018 itu dimakamkan di pekuburan sekitar tempat tinggalnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya