Top 3 News: Siapa WNI Keturunan Arab yang Dimaksud Hendropriyono?

Top 3 News, TKN Jokowi-Ma'ruf, Bahlil Lahadalia angkat bicara. Jika sosok WNI Keturunan Arab yang dimaksud Hendropriyono itu ada, maka itu hanya oknum.

oleh Maria FloraPutu Merta Surya PutraLizsa EgehamYopi Makdori diperbarui 08 Mei 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2019, 08:00 WIB
Sambut Kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin, Relawan Pengusaha Muda Gelar Syukuran
Ketua Dewan Pembina Repnas, Bahlil Lahadalia memberi sambutan pada acara syukuran menyambut kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Jakarta, Sabtu (20/4). Syukuran kemenangan digelar berdasarkan pantauan hitung cepat tim internal yang memenangkan pasangan nomor urut 01. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News, siapa WNI keturunan Arab yang diminta Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono untuk tidak menjadi provokator? 

Menurut Hendropriyono, dengan posisinya yang kini sangat dikagumi masyarakat, hendaknya sosok tersebut bisa lebih mengayomi dan jangan memprovokasi masyarakat untuk melakukan politik jalanan. 

Terkait hal ini Direktur Penggalangan Pemilih Muda Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Bahlil Lahadalia angkat bicara. Dia menegaskan, jika sosok WNI Keturunan Arab yang dimaksud Hendropriyono itu ada, maka itu hanya oknum.

Sementara itu, keseriusan pemerintah dalam hal pemindahan ibu kota negara belum lama ini ditunjukkan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan mengunjungi Palangka Raya, Kalimantan Tengah. 

Apakah signal kuat untuk Ibu Kota yang baru adalah Palangka Raya?

Sebelumnya, Jokowi kembali menegaskan, pemerintah tidak main-main terkait rencana pemindahan ibu kota negara Republik Indonesia.

Karena menurut Jokowi, selama 1,5 tahun terakhir,  Bappenas telah diminta melakukan kajian-kajian dari sisi ekonomi, sosial-politik, dan lingkungan atas sejumlah wilayah yang menjadi alternatif bakal menjadi ibu kota negara yang baru. 

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Selasa, 7 Mei 2019:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Soal Pernyataan Hendropriyono Terkait WNI Keturunan Arab, TKN: Maksudnya Oknum

Sambut Kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin, Relawan Pengusaha Muda Gelar Syukuran
Ketua Dewan Pembina Repnas, Bahlil Lahadalia memberi sambutan pada acara syukuran menyambut kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Jakarta, Sabtu (20/4). Syukuran kemenangan digelar berdasarkan pantauan hitung cepat tim internal yang memenangkan pasangan nomor urut 01. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Mantan Ketua Umum PKPI yang juga Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono, meminta WNI keturunan Arab yang dihormati masyarakat Indonesia tidak menjadi provokator. Diharapkan mereka bisa menenangkan masyarakat.

Terkait hal ini, Direktur Penggalangan Pemilih Muda Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Bahlil Lahadalia, mengatakan, akan mencari data terlebih dahulu, terkait sosok yang dimaksud Hendropriyono.

"Tapi kalau andaikan pun, itu ada, itu pasti oknum. Karena keturunan Arab, banyak juga bagus-bagus. Tapi kalau itu ada, oknum. Sekali lagi saya katakan, milenial belum punya data itu. Nanti kita telusuri," jelas Bahlil.

 

Selengkapnya...

2. Serius Pindahkan Ibu Kota, Jokowi Kunjungi Kalimantan

Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah di Pulau Kalimantan, Selasa (7/5/2019). (Rustam/Biro Pers Setpres)
Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah di Pulau Kalimantan, Selasa (7/5/2019). (Rustam/Biro Pers Setpres)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah di Pulau Kalimantan, Selasa (7/5/2019). Kunjungan tersebut dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut keseriusan pemerintah dalam hal pemindahan ibu kota negara Republik Indonesia.

Pulau Kalimantan merupakan salah satu lokasi alternatif yang akan dijadikan ibu kota baru.

Sebelumnya, Jokowi kembali menegaskan, pemerintah tidak main-main terkait rencana pemindahan ibu kota negara Republik Indonesia.

 

Selengkapnya...

3. Kata Mendagri Soal Petisi Stop Izin FPI

Tjahjo Kumolo
Mendagri jelaskan tahap krusial Pemilu. (foto: dok. Kemendagri)

Sebuah petisi dengan tajuk 'Stop Ijin FPI' muncul di laman charge.org, yang ditunjukkan untuk Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

Petisi yang dibuat oleh Ira Bisyir, Senin 6 Mei 2019 kemarin itu, menyebut izin ormas Front Pembela Islam (FPI) itu akan segera berakhir. Bahkan, dituliskan alasan untuk menolak izinnya lagi, lantaran organisasi tersebut dipandang sebagai kelompok radikal.

Terkait hal ini, Mendagri Tjahjo Kumolo tak tahu bahwa izin FPI akan segera habis. Dia juga menuturkan, belum ada pengajuan perpanjangan izin dari FPI yang masuk di kantornya.

 

Selengkapnya... 

 

* Ikuti perkembangan Real Count Pilpres 2019 yang dihitung KPU di tautan ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya