Hari Lahir Bung Karno, PDIP: Ajarannya Bebaskan Manusia dari Penjajahan

Menurut Hasto, cita-cita Bung Karno masih dan akan selalu relevan dalam perkembangan Indonesia.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 06 Jun 2019, 10:20 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2019, 10:20 WIB
5 Perintah Megawati ke Kader PDIP Jelang Pencoblosan
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto memberi keterangan terkait Pemilu 2019 saat jumpa pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (16/4). Kedua, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan jajarannya agar menggalang masyarakat agar tidak golput. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Tepat 118 tahun lalu, pada 6 Juni 1901, presiden pertama Indonesia, Ir Sukarno lahir. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Bung Karno, Sang Putra Sang Fajar selalu abadi dalam cita-cita tiap gagasan Indonesia.

"PDI Perjuangan memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan ide, gagasan, cita-cita dan perjuangannya dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Hasto lewat siaran persnya, Jakarta, Kamis (6/6/2019).

Menurut dia, cita-cita Bung Karno masih dan akan selalu relevan dalam perkembangan Indonesia. Sebab, apa yang diimpikan ayah Megawati Soekarnoputri ini berangkat dari kesadaran yang paling dalam mencari cara bagi umat manusia agar merdeka dari berbagai belenggu penjajahan.

"Dengan demikian intisari dari keseluruhan pemikiran Bung Karno adalah pada perjuangan kemanusiaan itu sendiri," jelas Hasto tentang Bung Karno.

Membumikan Pancasila

Karenanya, lanjut Hasto, kesadarann untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa pelopor guna memerjuangkan kemerdekaan berdasarkan Pancasila, menjadi bukti bagaimana gagasannya diterima luas oleh dunia.

"Membumikan Pancasila hanya bisa dilakukan melalui rasa cinta tanah air yang berkobar, mewujudkan Trisakti agar Indonesia benar, berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan," Hasto menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya