Jokowi Bawa Isu Sampah Laut di KTT ASEAN 2019

Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir mengatakan, pemerintah akan mendorong pembahasan isu sampah laut di KTT ASEAN dalam bentuk dokumen.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jun 2019, 17:53 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2019, 17:53 WIB
Presiden Jokowi Terima Pengurus Apindo di Istana Merdeka
Presiden Joko Widodo saat menerima pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (13/6/2019). Presiden Jokowi meminta masukan dari Apindo terkait pemerintahan ke depan, salah satunya tentang upaya peningkatan nilai ekspor. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengangkat isu sampah laut dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-34 pada 20-23 Juni 2019 di Thailand.

"Berkaitan dengan combating marine debris, yang berkaitan dengan ‎sampah laut ini juga menjadi isu yang perlu kita angkat," kata Jokowi dalam rapat terbatas persiapan kunjungan kerja Presiden RI ke KTT ASEAN di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (19/6/2019).

Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir mengatakan, pemerintah akan mendorong pembahasan isu sampah laut di KTT ASEAN dalam bentuk dokumen. Dalam dokumen tersebut, pemerintah akan meminta negara-negara anggota ASEAN bekerja sama dalam memitigasi sampah plastik.

"Intinya juga kesepakatan agar negara-negara ASEAN memiliki sikap yang sama, kerja sama untuk memitigasi sampah plastik," ucapnya.

Menurut Fachir, pembahasan isu sampah laut sangat penting di tingkat ASEAN. Terlebih, Indonesia telah merasakan dampak negatif dari merebaknya sampah di laut RI.

Fachir mengaku belum tahu apakah dalam KTT ASEAN akan dibahas mengenai sampah impor.

Sebagai informasi, baru-baru ini Indonesia mengirim balik lima kontainer sampah ke Amerika Serikat ( AS). Indonesia tidak ingin menjadi tempat pembuangan sampah.

"Saya nggak tahu teknis seperti itu. Kita hanya lebih fokusnya bagaimana memitigasi tatanan makin banyaknya sampah laut," pungkasnya.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya