BJ Habibie: Pancasila dan UUD 1945 Aset Bangsa

Habibie mengatakan, segala kebiasaan dan aktivitas yang dilakukan sebaiknya didasarkan pada asas Pancasila

oleh Yopi Makdori diperbarui 25 Jun 2019, 18:41 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2019, 18:41 WIB
BJ Habibie Terima Kunjungan Tokoh Gerakan Suluh Kebangsaan
Presiden RI ke-3 BJ Habibie (kedua kiri) saat melakukan silaturahmi dengan sejumlah tokoh bangsa dan tokoh gerakan suluh kebangsaan di kediamannya, Jakarta, Rabu (1/5/2019). Silaturahmi membahas kemajuan dan arah masa depan bangsa Indonesia. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-3 RI BJ Habibie menyatakan, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan aset negara yang harus dipertahankan. Kedua hal tersebut merupakan solusi dari segala masalah keragaman di Tanah Air.

"Pancasila dan UUD 1945 adalah aset bangsa ini. Kita tidak membedakan suku, agama, dan ras," ujar Habibie dalam orasi ilmiahnya di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI), Depok, Selasa (25/6/2019).

Menurut Habibie, meskipun setiap individu memiliki kebebasan dalam berserikat dan memeluk agama masing-masing, masyarakat harus saling menghargai dan menghormati.

Ia pun menekankan, sebagai warga negara Indonesia yang baik, idealnya masyarakat tidak mengembangkan paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.

"Tidak ada satu agamapun yang mengembangkan paham-paham kekerasan, itu jangan dikembangkan, jangan diada-adakan," papar Habibie.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Aktivitas Berdasar Pancasila

BJ Habibie Terima Kunjungan Tokoh Gerakan Suluh Kebangsaan
Presiden RI ke-3 BJ Habibie (ketiga kiri duduk) bersama sejumlah tokoh bangsa dan tokoh gerakan suluh kebangsaan usai mengadakan pertemuan silaturahmi di kediamannya, Jakarta, Rabu (1/5/2019). Pertemuan membahas arah masa depan bangsa Indonesia. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Habibie mengatakan, segala kebiasaan dan aktivitas yang dilakukan sebaiknya didasarkan pada asas Pancasila. Sebab, para pendiri bangsa menugaskan masyarakatnya untuk membuat karya nyata yang bermanfaat.

"Kita ditugaskan untuk membuat karya nyata dalam menghormati segala perjuangan para pendiri bangsa. Banyak masalah yang belum terselesaikan dan harus diperbaiki dan itu menjadi tugas kita," kata dia.

Menurut Habibie, mengaplikasikan nilai yang terkandung dalam Pancasila ialah hal yang penting. Hal itu perlu dilakukan demi kemaslahatan masyarakat. Pancasila merupakan modal dan kekuatan bangsa untuk menyatukan masyarakat yang beragam.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya