Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-3 RI BJ Habibie menyatakan, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan aset negara yang harus dipertahankan. Kedua hal tersebut merupakan solusi dari segala masalah keragaman di Tanah Air.
"Pancasila dan UUD 1945 adalah aset bangsa ini. Kita tidak membedakan suku, agama, dan ras," ujar Habibie dalam orasi ilmiahnya di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI), Depok, Selasa (25/6/2019).
Baca Juga
Menurut Habibie, meskipun setiap individu memiliki kebebasan dalam berserikat dan memeluk agama masing-masing, masyarakat harus saling menghargai dan menghormati.
Advertisement
Ia pun menekankan, sebagai warga negara Indonesia yang baik, idealnya masyarakat tidak mengembangkan paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
"Tidak ada satu agamapun yang mengembangkan paham-paham kekerasan, itu jangan dikembangkan, jangan diada-adakan," papar Habibie.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Aktivitas Berdasar Pancasila
Habibie mengatakan, segala kebiasaan dan aktivitas yang dilakukan sebaiknya didasarkan pada asas Pancasila. Sebab, para pendiri bangsa menugaskan masyarakatnya untuk membuat karya nyata yang bermanfaat.
"Kita ditugaskan untuk membuat karya nyata dalam menghormati segala perjuangan para pendiri bangsa. Banyak masalah yang belum terselesaikan dan harus diperbaiki dan itu menjadi tugas kita," kata dia.
Menurut Habibie, mengaplikasikan nilai yang terkandung dalam Pancasila ialah hal yang penting. Hal itu perlu dilakukan demi kemaslahatan masyarakat. Pancasila merupakan modal dan kekuatan bangsa untuk menyatukan masyarakat yang beragam.
Advertisement