Wiranto: Kalau Aman, Ngapain Lemot-lemotin Medsos

Wiranto mengatakan, pembatasan media sosial saat putusan Mahkamah Konstitusi, tergantung situasi lapangan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 27 Jun 2019, 02:11 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2019, 02:11 WIB
Wiranto Pimpin Rakor dengan Panglima Tni, Kapolri, BIN, Menhan, Bea dan Cukai
Menko Polhukam Wiranto (tengah) didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kiri) dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kanan) bersiap memberi keterangan usai rapat di Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat (6/10). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam Wiranto mengatakan, pembatasan media sosial saat putusan Mahkamah Konstitusi, tergantung situasi lapangan.

"Tergantung. Medsos itu kan tergantung situasi di lapangan, tergantung kondisi di lapangan, tergantung bagaimana kondisi medsos itu membahayakan keamanan nasional atau enggak," kata Wiranto di kantornya, Jakarta, Rabu (26/6/2019).

Dia menuturkan, jika tak ada apa-apa tak perlu dibatasi.

"Kalau besok nggak ada, aman aman saja, ngapain mesti nyari perkara lemot-lemotin medsos," jelas Wiranto.

Dia pun menyampaikan, kondisi sekarang aman-aman saja. Bahkan menurut Kemenkominfo sudah menurun berita negatif.

"Aman aman saja, enggak masalah. Menteri Kominfo melaporkan bahwa grafik berita berita negatif, hoaks, berita yang menyesatkan itu sudah menurun. Berarti nggak ada pelemotan. Kalau grafiknya naik begini, nah itu baru ada tindakan tindakan yang spesifik," ungkap Wiranto.

Dia menuturkan, hari ini grafiknya naik. "Kemarin turun. Hari ini naik sedikit," celetuk Wiranto.

Saat ditanyakan apakah besok puncaknya? Dia hanya mengatakan.

"Kamu kok selalu meramalkan gitu saja, enggak bisa. Biarin sajalah ya, yang penting aparat keamanan sudah mensiagakan seluruh kekuatannya untuk mengamankan kondisi masyarakat, mengamankan keamanan ibukota khususnya," pungkas Wiranto.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya