Kata Antasari soal Perpecahan di Internal KPK

Antasari yakin KPK masih solid dan berkomitmen memberantas korupsi.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 27 Jun 2019, 08:14 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2019, 08:14 WIB
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar (Liputan6/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar berbicara mengenai isu yang berkembang di internal KPK.

Isu itu pertama kali dimunculkan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane.

Disebutkan, diinternal KPK terbagi menjadi dua kubu, yakni polisi India dan Taliban.

Selama dua tahun kepemimpinan di KPK, Antasari mengatakan dirinya tidak pernah mendengar istilah polisi India dan Taliban.

"Setidaknya selama saya memimpin KPK tahun 2007 hingga 2009 tidak ada masalah itu (polisi India dan Taliban). Polisi ya polisi," ujar dia.

Antasari menyarankan agar orang yang pertama kali memberikan pernyataan mengenai isu polisi India dan Taliban menjelaskan lebih detail.

"Persepsi polisi Taliban dan India kaya apa. Apa bentuknya, apa kerjanya," ujar dia.

Antasari khawatir isu ini sengaja diembuskan oleh orang-orang yang tidak suka dengan adanya KPK.

"Jangan sampai persepsi itu dimunculkan dari orang-orang yang tidak suka KPK," ujar dia.

Antasari juga menanggapi rencana panitia seleksi (pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 yang mewacanakan mengandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam menelusuri rekam jejak calon pimpinan KPK.

Antasari pun setuju dengan rencana itu.

"Pendapat saya mungkin pansel tergerak hatinya ada isu (polisi Taliban dan India) itu saya harus gini nih," ujar dia.

Namun, Antasari mengatakan, sebaiknya isu itu tak lagi digoreng. Ia menyakini KPK masih komitmen memberantas korupsi.

"Kondisi sekarang ini belum selesai. Setelah pilpers merajut kembali persatuan dan kesatuan. Jangan dibuka lagi situasi seperti ini. Enggak ada apa-apa di KPK," ujar dia.

KPK Terpecah

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan ada perpecahan di internal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kata dia, kini ada kubu di internal KPK yang mendukung penyidik senior KPK Novel Baswedan.

"Sekarang berkembang isu bahwa di internal KPK itu ada polisi India dan ada polisi Taliban. Ini kan berbahaya gitu ya karena Taliban siapa? Kubu Novel yang polisi India siapa? yang non-Novel," kata Neta di Kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/5/2019).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya