MK Tegaskan Tidak Berwenang Adili Dugaan Kecurangan TSM

Hakim Manahan Sitompul di dalam persidangan membeberkan bahwa dalam konteks sengketa pemilu, MK hanya berwenang menyelesaikan perselisihan pemilu.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 27 Jun 2019, 15:27 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2019, 15:27 WIB
MK Gelar Sidang Uji UU BUMN
Ketua Hakim Mahkamah Konstitusi I Dewa Gede Palguna (tengah) dan anggota Hakim Mahkamah Konstitusi Manahan MP Sitompul (kiri) dan Wahiduddin Adams saat sidang uji UU BUMN di Jakarta, Senin (5/3). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Mahkamah Konstitusi menilai pihak Pemohon, dalam hal ini kubu Prabowo-Sandiaga, keliru menilai bahwa Mahkamah Konstitusi berwenang memeriksa adanya kecurangan yang didalilkan, yaitu kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).

Hakim Manahan Sitompul di dalam persidangan membeberkan bahwa dalam konteks sengketa pemilu, MK hanya berwenang menyelesaikan perselisihan pemilu.

Terkait dugaan kecurangan TSM, sudah ada lembaga yang diberi mandat untuk menyelesaikan hal tersebut sebelum rekapitulasi diputuskan.

"Bilamana tidak ditempuh satu pihak, itu persoalan lain. Dan bilamana sudah ditempuh tapi tidak memuaskan pihak tertentu itu persoalan lain," kata hakim Manahan di Gedung MK, Kamis (27/6/2019).

"Tidak benar pula anggapan pemohon bahwa karena mahkamah hanya berwenang mengadili PHPU, maka keadilan yang ditegakkan hanya prosedural. Sebab, secara substantif terhadap persoalan yang bukan perselisihan hasil pemilu telah tersedia jalan hukum, meski bukan dilaksanakan oleh mahkamah," Manahan melanjutkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya