Jokowi Minta TNI-Polri dan BNPB Gerak Cepat Tangani Gempa Banten

Meminta agar masyarakat tak panik dan tetap waspada setelah gempa Banten.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 03 Agu 2019, 06:36 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2019, 06:36 WIB
Jaket Jokowi yang Tebarkan Semangat Nasionalisme
Presiden Joko Widodo tampil stylish dengan jaket spesial yang hadirkan semangat negarawan. (Foto: Giordano)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersyukur gempa Banten berkekuatan magnitudo 6,9 tak menimbulkan tsunami. Jokowi telah meminta TNI-Polri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Sosial untuk gerak cepat mengatasi lokasi terdampak gempa.

"Saya sudah perintahkan juga kepada BNPB, TNI, Polri, dan Menteri sosial untuk bertindak cepat apabila ada yang memang harus kita bergerak," ujar Jokowi di Halaman Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/8/2019).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta agar masyarakat tak panik dan tetap waspada. Jokowi mengaku akan terus memantau perkembangan kondisi di lokasi terdampak gempa Banten.

Dari laporan yang diterimanya, Jokowi menyebut terjadi kerusakan-kerusakan kecil akibat gempa. Mantan Wali Kota Solo itu berharap tak ada kerusakan berat dan korban jiwa dalam gempa ini.

"Jadi laporan terakhir kerusakan-kerusakan kecil, tapi sekarang ini karena kondisi masih malam hari, semoga enggak ada (kerusakan berat dan korban jiwa)," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Ribuan Orang Mengungsi

Sekitar 500 warga Kecamatan Sumur, Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Banten, masih mengungsi di Hunain Sementara (Huntara) akibat gempa Banten. Hunian itu dibangun pemerintah khusus korban tsunami 22 Desember 2018 silam.

"Warga masih khawatir. Alhamdulillah dibantu sama BPBD," kata Endi Haerudin, Camat Sumur, di Pandeglang, Sabtu (3/8/2019).

Selain di huntara, Endin mengatakan ada warga mengungsi dilokasi lainnya. Namun dia belum bisa memastikan jumlahnya. Lantaran membutuhkan waktu untuk melakukan pendataan.

"Berapa warga selain di hunian sementara untuk tsunami, ada yang memilih mengungsi di daerah perbukitan," terangnya.

Sedangkan di Kecamatan Angsana yang lokasinya relatif aman dan jauh dari laut, terdapat sekitar 700 warga asal Kecamatan Panimbang yang mengungsi.

"Warga enggan pulang. Mereka masih khawatir untuk pulang," kata Benny Madsira, ketua Kampung Siaga Bencana (KSB) Kecamatan Angsana.

Sebelumnya diberitakan terjadi gempa Banten berkekuatan magnitudo 7,4 yang kemudian dimutakhirkan menjadi magnitudo 6,9 berpotensi tsunami pada Jumat, 2 Agustus 2019. Gempa berpusat di kedalaman 48 kilometer Barat Daya Pandeglang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya