Liputan6.com, Jakarta - Polda Bali membenarkan bahwa terduga teroris berinisial AT merupakan jaringan SA, penusuk Menkopolhukam Wiranto. AT tinggal di indekos Jalan Sedap Malam, Nomor 132, Denpasar Timur, Bali.
"Iya," ujar singkat Kabid Humas Polda Bali Kombes Hengky Widjaja saat dikonfirmasi, Sabtu (12/10/2019).
AT diduga menyewa dua indekos untuk istri dan anaknya. Saat merdeka.com mendatangi indekos, di teras rumah terlihat berantakan dan banyak potongan besi untuk dibuat kerajinan kerangka lampu. Indekos tersebut memiliki lima kamar dan AT menempati kamar di paling barat.
Advertisement
Ketut Juliani yang merupakan tetangga AT di indekos tersebut menyampaikan, bahwa AT lebih dulu menempati indekos tersebut.
"Kalau mengakunya (AT) aslinya Banyuwangi (Jawa Timur). Iya kerjanya sehari-hari bikin las kerajinan kerangka lampu," ujar Juliani.
Juliani melanjutkan, bahwa selama bertetangga dengan AT tidak ada yang aneh. Namun, pada Kamis (10/10/2019) malam hari, keluarga AT pamit pulang kampung dan bilang pamannya meninggal dunia sehingga seluruh keluarga pulang ke Banyuwangi.
"Dia pulang kampung kemarin dan menitip rumah, dan bilang pulang kampung, bawa motor berempat. Katanya jengguk pamannya meninggal," ujar Juliani.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Orang yang Tertutup
Yoga, warga yang tinggal tidak jauh dari Indekos mengaku AT pindah ke sana sekitar 1 tahun 6 bulan lalu.
"Orangnya tertutup sekali, dia (kerja) tukang las sampai malam biasanya kerja. Kadang sampai jam 11 malam. Saya tidak curiga malah kaget saya ini," kata Yoga saat ditemui di lokasi, Sabtu (12/10/2019).
Yoga juga menjelaskan, bahwa dia jarang bertemu dengan AT. Yang dia tahu AT tinggal bersama istri dan tiga anaknya.
"Saya jarang ketemu, anak saya yang (sering) main sama anaknya (AT). Yang saya tahu anaknya cowok dua. Kalau orangnya biasa-biasa saja, orangnya kurus," ujarnya.
Yoga juga menjelaskan, bahwa AT kadang juga sering menerbangkan drone di atas indekos. "Dia sering nerbangin drone kadang-kadang (waktu) sore," ujar Yoga.
Reporter : Moh. Kadafi
Sumber: Merdeka
Advertisement